Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Lebih Dekat Seputar Fenomena Pembohong Patologis

Foto : Istimewa

Dosen Psikologi Klinis Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Nido Dipo Wardana

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemui berbagai macam orang dengan karakter yang berbeda satu sama lain. Adakalanya, seseorang melakukan kebohongan lebih sering dari orang kebanyakan serta tanpa memiliki motif tertentu. Inilah yang disebut dengan pembohong patologis.

Mengenai hal itu, dosen Psikologi Klinis Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Nido Dipo Wardana menuturkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman antara orang awam dan para tokoh psikologi atau psikiatri terkait dengan fenomena satu ini. "Yang penting untuk dipahami dari pembohong patologis adalah orang yang berbohong tapi tanpa ada sebab yang jelas kenapa mereka berbohong," papar Nido melalui keterangan tertulis, Rabu (6/4).

Ia melanjutkan fenomena pembohong patologis, harus dibedakan dari bentuk-bentuk kebohongan lain yang sama-sama kronis namun memiliki motif yang jelas di balik kebohongannya. "Ada bentuk-bentuk pembohong kronis lainnya yang juga suka berbohong tapi motifnya bisa kita identifikasi," ujar Nido.

Tidak hanya itu, ia juga mengatakan penyebab seseorang menjadi pembohong patologis belum diketahui secara pasti lantaran fenomena itu belum mendapat banyak perhatian ilmiah. Namun, dari sudut pandang biologis, Nido menjelaskan bahwa terdapat perbedaan cara kerja otak pada orang dengan kebiasaan berbohong patologis utamanya di bagian otak depan.

"Hal ini menyebabkan seorang pembohong patologis kurang mampu mengendalikan impuls (dorongan) untuk melakukan kebohongan," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top