Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Lebih Dekat Seputar Fenomena Pembohong Patologis

Foto : Istimewa

Dosen Psikologi Klinis Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Nido Dipo Wardana

A   A   A   Pengaturan Font

Dari sudut pandang psikologis sendiri, sambung Nido, seseorang dengan kebiasaan berbohong patologis ini kerap kali ditemui pada individu yang memiliki harga diri rendah. "Kadang-kadang, konten kebohongan yang dia buat itu adalah bentuk dari semacam ideal self-nya," tegas Nido.

Seorang pembohong patologis, sambungnya, tidak jarang akan mengalami stres dalam kehidupan sehari-harinya. Hal itu, lanjutnya, disebabkan karena memiliki tuntutan untuk terus menyebarkan kebohongan lain untuk menjelaskan kebohongan yang ia lakukan sebelumnya.

"Itu semacam rantai yang susah diubah sehingga secara komitmen memberatkan individu karena harus berpikir keras untuk fabricating informasi yang tidak benar," ujar Nido.

Selanjutnya, Nido menegaskan bahwa mengingat masih minimnya studi mengenai fenomena pembohong patologis itu, belum diketahui pasti apakah kondisi tersebut dapat dihilangkan atau tidak. Perlu untuk dipastikan terlebih dahulu apakah fenomena itu sama dengan gangguan kompulsif lainnya.

"Kalau kita tempatkan pembohong patologis di posisi yang sama dengan gangguan kompulsif, maka asumsinya adalah bisa dibantu untuk menghilangkan kebiasaan ini. Tentu saja dengan terapi serta mungkin nantinya bisa dikembangkan medikasi dan segala macam," jelas Nido.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top