Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Infertilitas, Gangguan Reproduksi yang Mengakibatkan Sulit Hamil

Foto : Shutterstock

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Sedangkan pada sistem reproduksi pria, infertilitas paling sering disebabkan oleh masalah pengeluaran semen, tidak adanya atau rendahnya jumlah sperma, atau bentuk dan pergerakan sperma yang tidak normal. Sebagai informasi, semen atau yang biasa disebut sebagai air mani atau cairan sperma, adalah cairan yang membawa sel-sel sperma yang dikeluarkan oleh organ-organ seksual pria. Namun, terkadang tidak mungkin untuk menjelaskan penyebab infertilitas, baik pada wanita dan juga pria.

Menurut American Society For Reproductive Medicine, sekitar 10 persen pasangan yang mencoba untuk hamil, tidak ditemukan adanya penyebab infertilitas yang dapat diidentifikasi dengan mudah. Dalam persentase pasangan yang jauh lebih tinggi, hanya kelainan kecil yang ditemukan yang seharusnya tidak cukup parah untuk menyebabkan Infertilitas. Dalam kasus ini, infertilitas disebut sebagai "tidak dapat dijelaskan".

Pasangan dengan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan mungkin memiliki masalah dengan kualitas sel telur, pembuahan, genetika, fungsi tuba, atau fungsi sperma yang sulit didiagnosis dan/atau diobati.

Kapan Harus Bertemu Dokter?

Jika Anda telah mencoba untuk hamil selama satu tahun atau lebih, Anda harus mempertimbangkan evaluasi infertilitas. Namun, jika Anda berusia 35 tahun atau lebih, Anda harus mempertimbangkan untuk memulai evaluasi infertilitas setelah sekitar enam bulan melakukan hubungan seksual tanpa pelindung daripada satu tahun, agar tidak menunda pengobatan yang mungkin diperlukan. Jika Anda memiliki alasan untuk mencurigai masalah yang mendasarinya, Anda harus mencari perawatan lebih awal.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top