Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal DAGGER, Sistem AI yang Mampu Memprediksi Badai Matahari

Foto : Dok. NASA

Matahari.

A   A   A   Pengaturan Font

Tim peneliti internasional di Frontier Development Lab, yang merupakan kemitraan publik-swasta yang mencakup NASA, Badan Survei Geologi AS, dan Departemen Energi AS, tengah mempelajari kegunaan kecerdasan buatan (AI) untuk mencari hubungan antara solar flare dan gangguan geomagnetik.

Melansir laman resmi NASA, para peneliti menerapkan metode AI yang disebut Deep Learning, yang melatih komputer untuk mengenali pola berdasarkan contoh sebelumnya. Mereka menggunakan AI jenis ini untuk mengidentifikasi hubungan antara pengukuran angin matahari dari misi helio fisika dan gangguan geomagnetik yang diamati di stasiun bumi di seluruh planet. Sebagai informasi, gangguan geomagnetik merupakan jenis gangguan yang menyebabkan malapetaka pada teknologi.

Penelitian ini menjadi krusial pasalnya matahari terus-menerus melepaskan material matahari ke luar angkasa, baik dalam aliran stabil yang dikenal sebagai solar flare, maupun semburan yang lebih energik dari letusan matahari.

Ketika bahan matahari ini menyerang lingkungan magnetik Bumi atau yang disebut magnetosfer, kondisi ini terkadang menciptakan apa yang disebut badai geomagnetik. Dampak dari badai magnet ini dapat berkisar dari ringan hingga ekstrim, tetapi di dunia yang semakin bergantung pada teknologi, efeknya semakin mengganggu.

Pada tahun 1989 misalnya, Badai matahari kala itu menyebabkan pemadaman listrik di seluruh Kota Quebec, Kanada, selama 12 jam. Bencana ini membuat jutaan orang di Kanada menjalani hari mereka dalam kegelapan dan terpaksa menutup sekolah dan bisnis.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top