Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengenal Covid-19 Varian Kraken yang Kembali Dilaporkan di Indonesia

Foto : Shutterstock/Pete Hansen

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut direktur Institut Genetika UCL, Francois Balloux, yang juga merupakan seorang profesor biologi sistem komputasi, XBB.1.5 atau varian kraken berbeda dari XBB.1 melalui penambahan mutasi F486P pada protein lonjakan. Mutasi ini membuat varian kraken tidak jauh kebal daripada leluhur XBB.1. Meski begitu, Balloux menjelaskan varian ini lebih menular dari pendahulunya.

Selain di Indonesia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa XBB.1.5 hadir di 38 negara. Varian kraken sendiri dilaporkan Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) sebagai salah satu dari dua varian yang paling mungkin menjadi dominan di Inggris, meskipun mewakili kurang dari 5 persen dari semua sampel SARS-CoV-2 yang diurutkan pada minggu terakhir tahun 2022. Menurut UKSHA, varian XBB.1.5 memiliki kombinasi "properti pelepasan kekebalan" dan afinitas pengikatan ACE-2 yang lebih tinggi, yang dikatakan dapat menyebabkan penularan yang lebih tinggi.

Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengatakan ada kemungkinan bahwa XBB.1.5 akan menjadi varian dominan di seluruh Uni Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) dan menyebabkan peningkatan substansial dalam jumlah kasus Covid-19 dalam satu sampai dua bulan ke depan. Di Amerika Serikat (AS), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan varian XBB.1.5 dapat menyebar dengan cepat dan diperkirakan mencapai sekitar 28 persen kasus Covid-19, di negara tersebut per 7 Januari 2023.

Namun terkait tingkat keparahannya, XBB.1.5 disebut WHO tidak membawa mutasi apa pun yang diketahui terkait dengan potensi perubahan tingkat keparahan suatu varian Covid-19. Senada, ECDC mengatakan bahwa tidak ada indikasi bahwa XBB.1.5 akan lebih parah daripada sublineage omicron lainnya yang telah beredar. Juga masih belum cukup bukti yang menunjukkan bahwa tingkat kesakitan dan kematian akibat varian kraken itu lebih parah dari sub varian sebelumnya.

Meski XBB.1.5 menyebar di Indonesia, Syahril menuturkan sampai saat ini perkembangan Covid-19 di Indonesia masih terkendali. Kendati demikian, masyarakat tetap diimbau untuk segera melengkapi diri dengan vaksinasi lengkap hingga booster, termasuk booster ke-2 untuk meningkatkan titer antibodi dan memperpanjang masa perlindungan.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top