Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengejutkan Warga, Bunga Bangkai Tumbuh di Pemukiman Kota Palembang

Foto : ANTARA/M Riezko Bima Elko P

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan mengidentifikasi sepucuk bunga bangkai atau suweg yang ditemukan tumbuh di pemukiman penduduk Jalan Padang Selasa, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (27/3/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Bunga bangkai tumbuh di pemukiman penduduk Kota Palembang, Sumatera Selatan. Namun menurut BKSDA, bunga itu berstatus tidak dilindungi.

PALEMBANG - Sepucuk bunga bangkai ditemukan tumbuh di pemukiman penduduk Jalan Padang Selasa, Kota Palembang, Sumatera Selatan hingga menarik perhatian warga setempat.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan Ujang Wisnu Barata di Palembang, Senin (27/3), mengatakan petugas sudah mengecek langsung laporan warga terkait penemuan bunga tersebut.

Petugas BKSDA membenarkan tumbuhan itu teridentifikasi merupakan jenis bunga bangkai atau suweg.

Bunga bernama latin Amorphophallus paeoniifolius ini berstatus tidak dilindungi, kata dia.

Ia menjelaskan, hasil pengukuran yang dilakukan diketahui bunga memiliki tinggi total 77 centimeter, tinggi batang 21 centimeter, dan berdiameter 60 centimeter.

Kemudian, pada keliling bunga jantan berukuran 84 centimeter, tinggi bunga jantan 41 centimeter, dan keliling batang 13,5 centimeter.

Menurut dia, Amorphophallus paeoniifolius merupakan anggota genus Amorphophallus dan masih berkerabat dekat dengan bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum).

Di Indonesia, bunga berwarna merah marun dan hijau dengan tekstur daun halus ini dapat ditemukan di Pulau Sumatera, Sulawesi dan Jawa.

Bunga tersebut dinamai bunga bangkai karena pada waktu-waktu tertentu dirinya akan mengeluarkan bau bangkai.

"Atas tumbuhnya tanaman ini kami mengimbau biarkanlah tumbuh untuk menghiasi alam secantik dan seindah tumbuhan apapun," kata dia.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top