![Mengejutkan! Disorot PBNU, Pemerintah Ketahuan Selalu Gunakan Narasi Subsidi Salah Sasaran Selama 15 Tahun](https://koran-jakarta.com/images/article/mengejutkan-disorot-pbnu-pemerintah-ketahuan-selalu-gunakan-narasi-subsidi-salah-sasaran-selama-15-tahun-220905085038.jpeg)
Mengejutkan! Disorot PBNU, Pemerintah Ketahuan Selalu Gunakan Narasi Subsidi Salah Sasaran Selama 15 Tahun
![Mengejutkan! Disorot PBNU, Pemerintah Ketahuan Selalu Gunakan Narasi Subsidi Salah Sasaran Selama 15 Tahun](https://koran-jakarta.com/images/article/mengejutkan-disorot-pbnu-pemerintah-ketahuan-selalu-gunakan-narasi-subsidi-salah-sasaran-selama-15-tahun-220905085038.jpeg)
PBNU menyoroti alasan pemerintah menaikkan Bahan Bahar Minyak (BBM).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan kenaikan harga BBM mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax yang berlaku pada Sabtu (3/9/) pukul 14.30 WIB. Adapun Jokowi menjelaskan lebih dari 70 persen subsidi BBM justru dinikmati oleh golongan masyarakat mampu, yakni para pemilik mobil pribadi.
"Saat ini pemerintah membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM akan mengalami penyesuaian," ujar Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Sabtu.
Jokowi menyatakan, naiknya harga BBM diputuskan pemerintah dalam situasi yang sulit akibat gejolak harga minyak dunia.
"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN," ujar Jokowi.
Editor : Fiter Bagus
Komentar
()Muat lainnya