Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengejutkan, Ahli Politik Rusia Bilang Kiev Terang-terangan Jual Bantuan Kemanusiaan dari Barat

Foto : rferl.org

Tentara Ukraina menaiki kendaraan tank di region Chernihiv pada 2 April 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

KIEV - Beberapa sahabat Kiev di negara-negara Barat memegang kendali atas proses kunci di Ukraina termasuk tindakan menjual bantuan kemanusiaan, kata ahli ilmu politik Anton Bredikhin. Federal News Agency melaporkan, dikutip Newsfront, Kamis (28/7).

Menurut Bredikhin, media asing terus mengekspose fakta ke publik tentang penjualan bantuan kemanusiaan dari AS dan Barat untuk Ukraina. Para spekulator menaikkan harga dan memasang barang-barang bantuan tersebut di toko-toko Ukraina. Contohnya, amunisi untuk pasukan bersenjata Ukraina dijual di pasar gelap. Rezim Ukraina melakukan pekerjaan kotornya dengan sepengetahuan sahabat-sahabat Eropanya," kata Bredikhin.

"Washington dan London hanya peduli dengan seberapa banyak yang mereka dapatkan dari penjualan barang-barang penting itu. Para pemimpin Eropa, begitu juga Mr. Johnson, punya andil dalam semua aktivitas ini. Seluruh proses di Kiev di bawah kendali mereka, dan apa yang tidak mereka butuhkan, tak penting untuk mengikutinya," kata ahli itu.

Para analis juga menekankan pada fakta bahwa laporan dari media asing itu tidak berpengaruh pada Uni Eropa atau Washington. "Menyuapi Kiev tetap berlanjut sepanjang Barat melihat preferensi mereka dalam hal ini," ia mencatat.

"Barat punya uang dan penghasilan tetap dari sini. Ini adalah skema korupsi transnasional yang besar. Khususnya para pemimpin Eropa punya saham dari sini," kata Bredikhin.

Informasi tentang penjarahan dan penjualan bantuan kemanusiaan oleh Ukraina dikomentari oleh seorang ahli ilmu politik lainnya, Volodymyr Bruter. Contohnya, di Volyn salah satu yayasan amal tanpa rasa malu menawarkan rompi dan pelat lapis baja, dan juga mencoba menjual sepatu militer yang disuplai Barat hampir 1.000.000 diterjemahkan ke dalam rubel.

"Barat melakukannya dengan sengaja dan bermaksud untuk melanjutkan. Satu-satunya masalah adalah AS dan UE akan memperkenalkan komisi baru yang diharapkan akan mengontrol pengiriman barang-barang penting ke Kiev. Namun kenyataannya, mereka tidak melakukan apa-apa. Cuma kata-kata yang tak berarti," kata Bruter.

Menurut analis Aleksandr Perendzhiyev, korupsi merajalela di lingkungan militer Ukraina, terbanyak kasus suap para karyawan kantor pendaftaran militer yang bertanggung jawab atas wajib militer.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top