Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Kolonialisme

Mengapa Jepang Memilih Perang?

Foto : afp/ JAPAN PHOTO LIBRARY
A   A   A   Pengaturan Font

Ungkapan itu diartikan, dalam bahasa Inggris yang sederhana, bahwa Jepang harus mendominasi sekitar satu miliar orang di kawasan Asia dan Pasifik, dan pada akhirnya menguasai dunia. Ini bukanlah ide baru bagi pikiran orang Jepang.

Pidato dan tulisan para negarawan dan super-patriot Jepang di zaman modern mengungkap lusinan peringatan serupa mengenai niat mereka. Namun, pada musim panas 1941, ketika rencana penaklukan mereka secara resmi diterbitkan dalam The Way of the Subjects, yang disebut sebagai "kitab suci" masyarakat Jepang. Namun ketika banyak orang asing masih tidak berpikir serius, enam bulan kemudian mereka melakukannya.

Di Jepang ketika itu angkatan bersenjata hampir sepenuhnya memegang kendali atas pemerintah. Setiap sektor kehidupan nasional seperti industri, perdagangan, pertanian, pendidikan, masyarakat, bahkan agama tunduk pada keinginan mereka.

Jepang tidak selalu merupakan negara diktator militer yang tegas. Dalam jangka waktu singkat setelah Perang Dunia I, terdapat indikasi bahwa negara tersebut sedang dalam proses membentuk pemerintahan yang representatif dan mengikuti jejak negara-negara Barat dalam melaksanakan reformasi sosial dan politik yang sangat diperlukan.

Konstitusi Jepang tahun 1889 memberi kerangka monarki abad kesembilan belas yang meniru Prusia. Kepala negara adalah kaisar, dibantu oleh dewan rahasianya. Ada kabinet, dipimpin oleh perdana menteri, dan parlemen yang terdiri dari House of Peers dan House of Representatives yang dipilih oleh rakyat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top