Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
TCOF 2018

Mengangkat Budaya Lokal Bangka Selatan ke Dunia Internasional

Foto : istimewa

Event Toboali City On Fire (TCOF) 2018 musim ke 3 yang diselenggarakan di Kabupaten Bangka Selatan, dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. TCOF merupakan ajang untuk memperkenalkan kebudayaan dan kearifan lokal Bangka Selatan pada masyarakat internasional.

A   A   A   Pengaturan Font

Puluhan peserta fashion carnival memeriahkan event wisata nasional `Toboali City On Fire` (TCOF) 2018 di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pekan lalu.

Bupati Basel Justiar Noer di Toboali mengatakan kegiatan TCOF merupakan ajang untuk memperkenalkan budaya dan adat istiadat daerah Toboali.

"Peserta fashion carnaval yang diikuti sekitar 50 orang dari masyarakat lokal dalam maupun luar daerah mengusung tema kembali ke alam, even TCOF seri III mengajak masyarakat lebih peduli dan menjaga lingkungan. Kalau tahun kemarin menggunakan material barang bekas, namun untuk tahun ini dalam bentuk alam seperti flora dan fauna," ujarnya.

Menurut dia dalam memajukan sektor pariwisata harus bisa mengombinasikan keindahan alam dan budaya lokal agar bisa menarik kunjungan wisatawan manca negara dan nasional berkunjung ke Kepulauan Babel khususnya Basel.

"Ini kegiatan yang luar biasa dan tentu akan terus berlanjut. Ada even bakar ikan selangat 1 ton di Desa Tukak Kecamatan Tukak Sadai dan wisata sejarah di Bukit Nenek Kecamatan Simpang Rimba," katanya.

Justiar mengatakan untuk memperkenalkan Basel, semua harus bersinergi dan banyak berbuat, salah satunya adalah dengan cara mempromosikan budaya dan adat istiadat lokal seperti nganggung 1.000 dulang dan telok serujo.

"Kami mengajak masyarakat di setiap desa untuk bersama-sama mengangkat warisan seni dan budaya Basel agar ke depannya lebih dikenal dunia luar," katanya.

Justiar mengatakan Festival Telok Serujo (FTS) menjadi bagian dari karnaval pembuka TCOF 2018, yang menjadi satu diantara ajang paling ditunggu-tunggu masyarakat.

Pemkab Basel terus melakukan program-program berkesinambungan untuk mengembangkan pariwisata daerah satu diantaranya menindaklanjuti kesuksesan even TCOF tahun lalu dengan menambahkan karnaval arakan FTS sebagai bagian dari TCOF untuk memberikan ciri khas tradisi budaya Basel, sehingga dapat memberikan kebanggaan dan kecintaan masyarakat akan budaya daerah.

"Rangkaian kegiatan yang telah berlangsung beberapa hari ini menunjukkan antusiasme yang sangat besar melibatkan para backpacker, komunitas fotografi, touring, perancang busana, blogger, media, seniman dan budayawaan dalam berbagai festival seni dan budaya," ujar Justiar.

Warisan Budaya Tak Benda

Arakan FTS merupakan tradisi yang mengakar kuat di Provinsi Kepulauan Babel guna memaknai kelahiran, kebahagiaan, kehidupan baru dan rasa syukur dalam setiap sendi kehidupan masyarakat sehari-hari.

"Telok Serujo sendiri telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional, sehingga menjadi kebanggaan bagi kita untuk terus melestarikan budaya ini bersama," jelas Justiar.

Begitu pula TCOF, menurutnya, diharapkan memiliki media untuk menyalurkan bakat dan minatnya dalam pengembangan kebudayaan dalam bentuk fashion.

"Selamat berkompetisi dan berkarya cipta mengenal seni dan budaya Kabupaten Basel. Selamat mengeksplore destinasi-destinasi wisata kami. Semoga even ini memberikan kesan yang baik dan mendalam bagi semua peserta, tamu undangan maupun seluruh masyarakat yang ikut berpartisipasi menyemarakkan festival ini," harapnya.

Sementara Pemprov Babel mengapresiasi kinerja dan kerja keras Pemkab Basel yang berupaya membangkitkan dan membakar semangat kepariwisataan melalui penyelenggaraan TCOF 2018 ini.

Apresiasi ini diungkapkan Sekda Babel, Yan Megawandi. Yan berharap dukungan Kemenpar beberapa waktu lalu tidak hanya sampai disitu saja tetapi terus berkelanjutan dalam mengawal upaya pemda meningkatkan sarana-prasarana dan sumber daya manusia pariwisatanya.

"Babel memiliki kekuatan alam, adat dan budaya yang begitu luar biasa. Untuk itu Pemprov sangat mendukung kegiatan dan even tahunan ini. Semoga even ini bisa menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke Bumi Junjung Besaoh," kata Yan.

Sementara itu Kemenpar sepenuhnya mendukung rangkaian kegiatan TCOF yang digagas Pemkab Basel.Hal ini diungkapkan Menpar Arif Yahya melalui Kasubdit 1 Bidang Pemasaran, Ehsan, saat menghadiri pembukaan FTS dan TCOF 2018.

Menurutnya, sejauh ini rangkaian demi rangkaian TCOF cukup mumpuni. Mulai dari FTS hingga Festival Nganggung 1000 Dulang menjadi ikon tradisi dan ikon Kabupaten Basel.

"Kami lihat acaranya cukup meriah. Semoga ke depan lebih baik dan semarak lagi. Selain itu dari 16 even ini beberapa bisa tampil dan diadopsi ke tingkat nasional," ujar Ehsan.

Kehadiran Anji Drive

Sementara itu, Kadis Pariwisata Babel, A Rivai, bersyukur sekaligus bangga karena even TCOF 2018 berjalan sukses dan mampu menyedot perhatian pengunjung yang semata-mata ingin menyaksikan kreasi para seniman.

"Even TCOF ini merupakan semangat menggelorakan pariwisata di semua lini sekaligus contoh bagi daerah lain untuk mengembangkan pariwisatanya dengan menampilkan sejumlah kreasi seni dan budaya yang lebih menarik lagi sehingga Babel kaya akan even. Untuk itu teruslah bekarya, teruslah maju dan tunjukkan bahwa negeri kita memiliki generasi maju dan kreatif," harapnya.

Kehadiran Anji Drive pada malam penutupan TCOF menyedot perhatian warga.

Sejak petang warga berbondong-bondong memadati setiap penjuru Pantai Laut Nek Aji. Tak hanya Pantai Laut Nek Aji, tapi kehadiran Anji membuat jalan protokol Toboali padat kendaraan. Khususnya,jalanan menuju Pantai Laut Nek Aji Toboali. Euforia malam TCOF pecah saat Anji melantukan lirik lagu Menunggu Kamu.

Semarak TCOF ini semakin meriah dengan perhelatan Festival Nganggung 1000 Dulang yang berlangsung di halaman Rumah Dinas Bupati Basel dan Kantor KONI Basel.

Usai menyaksikan FTS, Bupati beserta rombongan menuju rumah dinas. Langkah kaki orang nomor satu di Basel itu diikuti tamu undangan dan ribuan warga yang hadir menyaksikan pawai arak-arak Telok Serujo.

Tiba di halaman rumah Bupati, ribuan warga duduk bersila dan langsung melahap panganan yang tersaji di dulang-dulang yang telah disiapkan panitia penyelenggara.

Syarif, warga Toboali Basel, mengatakan Festival Nganggung 1000 Dulang tahun ini lebih baik dan teratur dari tahun sebelumnya. Selain itu, dulang dan lauk-pauk yang disediakan panitia penyelenggara jauh lebih banyak, sehingga tak ada warga yang tak kebagian. "Cukup bagus, artinya hari ini masyarakat puas. Acaranya tertib dan lebih teratur dari tahun sebelumnya. Bahkan tadi masih banyak lauk yang tersisa," pungkas Syarif.

pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top