Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengagetkan, Ini Modus Praktik Pungli di Lokasi Pedagang UMKM

Foto : ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma dan Inspektur Pembantu Kota (Irbanko) Jakarta Pusat Nirwan Nawawi dalam kegiatan sosialisasi Sapu Bersih Pungutan Liar di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Mengagetkan, Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengungkap modus praktik pungutan liar (pungli) yang terjadi di sejumlah lokasi sementara (loksem) pedagang UMKM.

Walikota Jakarta Pusat Dhany Sukma mencontohkan pedagang di salah satuloksemterpaksa menaikkan harga barangnya karena adanya pungli dari salah satu oknum.

"Jika harga kopi Rp3.000 dinaikkan Rp1.000 menjadi Rp4.000 nanti kelebihan Rp1.000 itu harus disetor ke salah seorang di loksem tersebut," kata Dhany dalam kegiatan sosialisasi Sapu Bersih Pungutan Liar di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu.

Dhany menjelaskan praktik pungli lainnya dilakukan dengan kepemilikan kios loksem oleh satu orang.

Menurut Dhany, seseorang bisa memiliki lebih dari satu kios. Bahkan, oknum tersebut tidak berada di Jakarta dan bukan pedagang atau pelaku UMKM.

"Orang yang punya kios loksem tersebut tidak ada di Jakarta, dia hanya menerima uang setoran dari penyewaan kios. Orang-orang seperti ini sudah harus dihilangkan dari Jakarta," katanya.

Adapun Pemerintah Kota Jakarta Pusat bersama Inspektorat Provinsi DKI Jakarta menggelar kegiatan sosialisasi bertema "Mewujudkan Kawasan Lokasi Sementara (Loksem) yang Bebas dari Pungutan Liar" dengan mengundang 200 peserta terdiri dari RT, RW, LMK, dan para pedagang binaan Jakarta Entrepreneur(JakPreneur).

Sosialisasi ini bertujuan untuk mencegah meluasnya pungutan liar sehingga membawa dampak negatif bagi warga khususnya di lokasi sementara (loksem) binaan Suku DinasPerindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah(SudinPPKUKM)?? Jakarta Pusat.

"Ada 70 ribu binaan yang perlu diberikan akses usaha dan dibina. Sehingga fokus terhadap loksem perlu dilakukan," kata Dhany.

Setelah sosialisasi, Pemkot Jakarta Pusat bersama Tim Saber Pungli akan melakukan upaya penegakan hukum dengan melakukan sidak di sejumlah kawasan loksem.

Sementara itu, Inspektur Pembantu Kota (Irbanko) Jakarta Pusat Nirwan Nawawi menambahkan kegiatan ini bertujuan menuntaskan pungli sesuai atensi Presiden RI Joko Widodo.

Ia berharap adanya partisipasi aktif dari semua pihak yang berkepentingan dalam sosialisasi ini.

"Semua keluhan dan solusi kita bahas pada sosialisasi kali ini. Termasuk cara melaporkan dan pengumpulan alat bukti pada saat terjadi pungli," kata Nirwan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top