Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mengagetkan Dampaknya yang Tidak Terduga Sebelumnya, Sudah 100 Hari Invasi Rusia

Foto : ANTARA/Pool via REUTERS/John Thys

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss menjelang pertemuan di markas besar Uni Eropa di Brussels, Belgia, Senin (24/1/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss menegaskan dukungan untuk rakyat Ukraina saat memperingati 100 hari invasi Rusia ke negara tersebut.

"Hari ini menandai 100 hari yang kelam sejak Putin melancarkan perang yang tidak sah dan ilegal melawan Ukraina," kata Menlu Liz Truss melalui rilis pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Rabu.

Menlu Liz Truss mengatakan Inggris akan tetap teguh mendukung Ukraina dan memastikan bahwa negara itu akan memenangkan pertempuran untuk penentuan nasib sendiri dan memastikan pasukan Rusia mundur.

"Invasi Putin telah membawa kematian dan kehancuran dalam skala yang tidak terlihat di Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Perang ini memiliki konsekuensi besar bagi perdamaian, kemakmuran, dan ketahanan pangan global. Itu penting bagi kita semua," katanya.

Oleh karena itu, saat memperingati 100 hari invasi Rusia ke Ukraina, Truss menyampaikan penghormatan kepada ribuan warga sipil tak berdosa yang terbunuh sejak invasi, dan menegaskan kembali dukungan Inggris untuk pertahanan Ukraina.

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, mengatakan bahwa invasi Rusia telah melanggar prinsip dasar hukum internasional.

"Invasi Putin yang agresif dan tidak beralasan melanggar prinsip dasar hukum internasional - bahwa negara memiliki kedaulatan teritorial dan hak untuk menentukan kebijakan luar negeri mereka sendiri," kata Owen Jenkins, menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai orang yang bertanggung jawab atas invasi Rusia ke Ukraina.

Setiap negara, kata dia, saat ini menderita akibat dampak dari invasi Rusia karena invasi tersebut menyebabkan kenaikan harga pangan dan energi, serta mengancam pertumbuhan ekonomi.

Untuk mengatasi dampak tersebut, Inggris, kata dia, telah menjadi salah satu donor utama yang menawarkan dukungan kepada negara-negara yang paling parah terkena dampak kenaikan harga pangan dan komoditas.

Inggris, katanya, telah mengumumkan bantuan sebesar 3 miliar poundsterling selama tiga tahun ke depan untuk mencegah kelaparan dan mengurangi penderitaan. Inggris juga akan terus memberikan bantuan kemanusiaan bagi orang-orang yang rentan di negara-negara seperti Yaman, Afghanistan, Ethiopia dan Suriah, yang semuanya akan terkena dampak kenaikan harga pangan akibat invasi Rusia ke Ukraina.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top