Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Meneropong Suasana Kehidupan Liar

A   A   A   Pengaturan Font

Dari riwayatnya, padang rumput Sadengan sebenarnya semi alami. Terbentuknya sebagai akibat dari kerusakan hutan. Secara alami, pohon hutan tersebut tidak tumbuh kembali, namun menjadi hamparan rumput seluas 80 hektare.

Padang rumput pagi dan sore hari menjadi tempat hewan liar mencari makanan. Banteng, kijang, rusa, ajag, babi hutan, merak, ayam hutan, hingga macan tutul melengkapi keindahan savana.

Populasi banteng di Savana Sadengan, pada 2012 mencapai 120 ekor. Selain itu, pada jam tersebut juga selalu muncul sekawanan rusa yang memiliki tingkat sensitivitas tinggi terhadap manusia. Biasanya, mereka segera menghindar dengan cepat begitu mengetahui ada rombongan manusia yang mendekat.

Di sampung satwa mamalia, Savana Sadengan juga memiliki sejumlah koleksi burung liar. Di antaranya, elang Jawa, elang ikan kepala kelabu, elang ular bido, elang laut perut putih, srigunting, jalak putih, ayam hutan merah, peregam, dan blekok sawah. Ada juga bangau sendang lawe, merak hijau, dan burung-burung lainnya.

Merak hijau dapat disaksikan pada pagi hari antara 06.00-10.00 pagi. Saat sinar matahari sudah terik, kawanan ini akan bersembunyi di balik dahan pohon karena tidak tahan panas matahari.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top