Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konferensi Kota Batik Nusantara 2017

Menelisik Eksistensi Batik yang Sarat Dimensi Kesejarahan

Foto : koran jakarta/suradi

Nina Akbar Tandjung (berdiri, berbusana putih) berdampingan dengan ibunda Presiden Joko Widodo (berbusana hijau), ketika memberikan penjelasan terkait Konferensi Kota Batik Nusantara, di Wisma Batari, Jalan Slamet Riyadi, Solo.

A   A   A   Pengaturan Font

"Panglipur wuyung lagu rikala putrinipun bu Wal tilar donya taksih Sd th akhir 70-an, mangke kula caosi, kula nembe wnt Kalisalak Banyumas nenggani jamasan pusaka Sinuhun Amangkurat Jawi...."

Kutipan bait syair itu dilantunkan bersama penyanyi keroncong Waljinah (72) dan penyanyi yang dikenal sebagai pesinden, Sruti Respati, sebelum pembukaan Konferensi Kota Batik, membuat hadirin menitikan air mata, termasuk Ketua Yayasan Warna-Warni Indonesia (YWWI), Nina Akbar Tandjung. "Saya ikut menangis, " ungkap Nina kepada Koran Jakarta.

Konferensi Kota Batik Nusantara (KKBN) dengan tema "Batik dan Perubahan Sosial" yang diselenggarakan YWWI dengan Pemkot Surakarta, diadakan di Wisma Batari, jalan Slamet Riyadi, Solo, pekan lalu, diawali dengan Workshop Batik di Hotel Baron Surakarta.

Hingga kini, batik telah berkembang sebagai salah satu warisan tradisi yang diakui dunia internasional. Keberadaan batik yang melampaui dimensi spasial-temporal telah melewati masa panjang. Motif-motif batik pun bermunculan sebagai saksi dan bukti dari perubahan sosial itu sendiri. Dengan kata lain, narasi di balik batik selalu kaya akan simbol perubahan sosial. Namun, nuansa sosial historis di balik ragam batik ini masih belum banyak dikaji. Padahal, gambaran perubahan sosial yang tercermin dalam motif batik akan mengangkat nilai batik itu sendiri.

Namun, aspek kesejarahan batik yang sarat dengan perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang berderap seirama dengan perkembangan zamannya, cenderung terabaikan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top