
Mendikdasmen Menyebutkan Dua Skema Kurikulum untuk Sekolah Rakyat
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muti, ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (10/3/2025).
Foto: ANTARAJAKARTA– Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Muti, menyebutkan ada dua skema kurikulum yang dapat diadopsi di sekolah rakyat (SR).
Ditemui di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin (10/3), Muti menyebutkan dua kurikulum itu bisa berasal dari institusinya atau Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
"Pertama ikuti kurikulum sekolah unggul, itu berarti ikut Mendiktisaintek. Akan tetapi, juga bisa ikuti kurikulum sekolah yang berlaku sekarang ini yang digagas Kemendikdasmen," kata Muti.
Menurut dia, perbedaan keduanya terletak pada standar yang diterapkan. Misalnya, kurikulum sekolah unggul Kemendiktisaintek itu, artinya standarnya adalah standar internasional.
Ia menyebutkan beberapa standar internasional tersebut, di antaranya pelajar yang disiapkan untuk berasrama dan pendidikan yang disiapkan sudah punya standar tinggi. Bahkan, mencakup potensi mendatangkan guru asing dari luar negeri untuk berkolaborasi dengan guru lokal.
Sementara itu, untuk kurikulum yang disiapkan oleh Kemendikdasmen, kurikulum standar nasional yang dikenal dengan nama Kurikulum Merdeka Belajar.
Secara ringkas kurikulum ini dirancang dapat mewadahi seluruh kebutuhan peserta didik, termasuk anak berkebutuhan khusus.
Selain itu, Mendikdasmen juga menambahkan beberapa pendekatan belajar pada kurikulum ini yang salah satu elemennya menekankan pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran dengan cara menyenangkan.
Membahas sekolah rakyat, diketahui bahwa pemerintah menargetkan pada tahun 2025 akan mengoperasikan sebanyak 100 sekolah rakyat di seluruh Indonesia.
Sekolah rakyat merupakan salah satu program gagasan Presiden RI Prabowo Subianto dengan penanggung jawab adalah Kementerian Sosial, yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin, terutama miskin ekstrem.
Tujuan utama dari sekolah rakyat adalah menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu dengan harapan mereka dapat meningkatkan kualitas hidup dan berperan sebagai agen perubahan di tengah masyarakat guna memutus mata rantai kemiskinan.
Program ini rencananya bakal berjenjang dari tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah atas (SMA) dengan bentuk serta kurikulum sekolah rakyat yang rencananya berupa sekolah berasrama (boarding school).
Berita Trending
- 1 Ini Tujuh Remaja yang Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Tawuran di Jakpus
- 2 Perluas Jangkauan, Manulife Indonesia Resmikan Kantor Pemasaran Mandiri di PIK
- 3 Penerbitan Surat Edaran THR Ditunda
- 4 Regulasi Jaminan Sosial Dirombak, Ini Aturan Baru dari Menaker
- 5 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah