Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mendidik Generasi Rapuh Menjadi Tangguh

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Mereka tidak bisa dikelola dengan cara-cara lama. Maka, pertama-tama bangun mental jangan fokus pada hardskill seperti pengetahuan atau bidang khusus pekerjaan. Fokuslah pada mental. Jadikan mental pribadi yang tangguh (hlm 239). Bangunkanlah kesadaran bahwa mereka bukan passenger. Kedua, jangan pernah membayangkan uang akan memuaskan mereka.

Anak-anak ini kalau bisa diputar mentalnya akan menjadi pribadi yang suka menghadapi tantangan. Maka dari itu, setelah diputar, berikan kepercayaan. Beri proyek-proyek penting yang membuat mereka mampu belajar dan upgrade diri sehingga merasa ikut berkontribusi bagi keberhasilan perusahaan.

Ketiga, dampingi pengambilan keputusannya agar tahu membaca arah. Keempat, kalau keras kepala dan susah dikendalikan, jangan terlalu bersedih kehilangan anak-anak kreatif itu. Adakalanya itu cerminan dari pembentukan masa lalunya yang memang rapuh. Orang yang pintar harus punya ketangguhan juga self discipline. Hidup pada dasarnya sebuah tantangan. Untuk menghadapi dibutuhkan manusia-manusia terlatih secara mental, bukan menghindari.

Biasakanlah mereka menghadapi kegagalan karena lebih baik belajar dari satu dua kegagalan, ketimbang gagal selamanya karena terbiasa ditopang. Berikanlah keterampilan hidup, self-regulations, dan biarkan membuat keputusan sendiri. Daya juang dibutuhkan untuk menembus hambatan, bukan sekadar ditatap atau diratapi. Kalau ada orang lain yang lebih berhasil, belajarlah dari mereka.

Diresensi Fatoni Prabowo Habibi, Mahasiswa IAIN Pekalongan

Komentar

Komentar
()

Top