Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mendesak, Pentingnya Biogas Kelurahan Atasi Masalah Sampah Dapur di Perkotaan

Foto : ANTARA/Risky Andrianto

Pemulung beraktivitas di area zona Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/6/2019).

A   A   A   Pengaturan Font

Pertama adalah masalah biaya. Per 2020, pemasangan biodigester berukuran 6 meter bisa memakan biaya sebanyak Rp 11 juta. Sumber pendanaan dari pemerintah pun cukup terbatas sehingga pelaksanaannya masih membutuhkan keterlibatan swasta (biasanya melalui program tanggung jawab sosial perusahaan).

Pelaksanaan program biogas saat ini juga belum diiringi kerja sama yang baik antar lembaga. Sebagai contoh, dari tingkat pemerintah pusat, program pengembangan biogas tersebar di banyak kementerian dan tidak diiringi dengan koordinasi yang baik.

Perkara lainnya, Indonesia juga tidak memiliki rencana khusus untuk pengembangan biogas seperti Tiongkok, padahal potensi yang dimiliki sangat besar.

Pada level masyarakat, koordinasi untuk mengumpulkan sampah dapur, operasionalisasi sistem biogas, dan proses pemeliharaan menjadi tantangan tersendiri. Masyarakat juga masih menilai penggunaan biogas cukup rumit apabila dibandingkan LPG.

Sebagai contoh, Kelurahan Cihaurgeulis di Bandung sempat mendapatkan bantuan untuk pengembangan biogas, tapi hal tersebut tidak bertahan lama diakibatkan kurangnya pengetahuan warga dan bimbingan tentang sistem biogas.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top