Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pergantian Menteri

Mendag Harus Tingkatkan Pendapatan Negara melalui Ekspor

Foto : ANTARA/WAHYU PUTRO A

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (kedua dari kiri) usai serah terima jabatan di Jakarta, Rabu (15/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pergantian Menteri Perdagangan dari M Lutfi ke Zulkifli Hasan diharapkan tidak sekadar mengakomodasi kepentingan politik, tetapi benar-benar memberi manfaat kepada bangsa dan negara melalui peningkatan ekspor dan mengurangi kebergantungan pada impor.

Ketua Bidang Perdagangan dan Perindustrian DPP Generasi Muda Pembaharuan (Gempar) Indonesia, Maudy C Palar, berharap Menteri Perdagangan yang baru dilantik, Zulkifli Hasan, menggunakan momen keketuaan Indonesia di G20 untuk meningkatkan ekspor.

"Kita bisa melihat peluang Indonesia ke depan, khususnya di bidang ekspor sangat bagus. Apalagi, tahun 2022 adalah masa Presidensi Indonesia di G20. Ini menjadi momentum kita mengangkat ekonomi kita melalui ekspor," kata Maudy dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/6).

"Saya berharap menteri yang baru bisa meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor dengan cara pemberdayaan serta pelatihan bagi generasi-generasi muda Indonesia," katanya.

Dia juga berharap Kementerian Perdagangan bisa menjadi katalisator bagi pengusaha muda, sehingga usaha yang dijalankan bisa menembus pasar internasional. "Khususnya bagi pengusaha yang akan memulai bisnisnya di dunia ekspor, dengan cara mempermudah regulasi, permodalan, serta tahapan-tahapan yang membuat para pemula menjadi mandiri ke depannya," jelasnya.

Dengan demikian, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bisa menembus pasar global dan meningkatkan devisa negara seperti cita-cita Presiden Joko Widodo.

Harga Terjangkau

Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Achmad Maruf, mengatakan dalam situasi sulit karena ancaman pangan pada hari-hari ini, segala daya untuk menyediakan pangan dengan harga yang terjangkau menjadi salah satu tugas utama Mendag.

"Gejolak harga pangan jadi tantangan besar bagi Pak Zulkifli sekaligus momentum baginya untuk membuktikan bahwa dirinya jadi menteri bukan hanya bagi-bagi kekuasaan. Pak Zul harus bekerja untuk rakyat dengan ukuran jelas, sehingga juga akan meningkatkan elektabilitasnya maupun partainya," papar Maruf.

Tiga bulan ke depan akan menjadi masa krusial Mendag Zulkifli untuk menunjukkan sinyal-sinyal keberpihakannya pada rakyat, konsumen, maupun produsen pangan. "Ini enggak mudah, tapi harus segera menunjukkan sinyal kalau dia beda dengan penjabat-penjabat sebelumnya.

Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, sebelumnya menyebutkan bahwa keputusan Presiden Jokowi melakukan penyegaran pada jabatan Menteri Perdagangan diperlukan untuk mengurus soal pangan dan inflasi.

Pergantian tidak hanya semata-mata urusan di Kementerian Perdagangan, termasuk minyak goreng, tetapi juga inflasi yang menjadi persoalan dunia.

"Ini untuk membuat kabinet lebih bisa bekerja lebih lincah gitu. Karena tidak hanya semata-mata urusan di Kementerian Perdagangan. Sekarang ini persoalan pangan, inflasi itu menjadi persoalan dunia. Maka untuk itu refreshing diperlukan," kata Pramono.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top