Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menciptakan Daya Hidup Sosial Manusia Indonesia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Upaya menciptakan masyarakat madani bukan tanpa hambatan. Jalan terjal menuju peradaban yang lebih baik ini senantiasa harus ditopang kelayakan hidup. Untuk mewujudkan, dibutuhkan vitalitas sosial. Seperti yang tertuang dalam laporan Canadian Index Wellbeing, vitalitas sosial merupakan daya hidup masyarakat untuk menghidupkan dan mengendalikan hubungan sosial menjadi kuat, aktif, dan inklusif. Ini antara warga, privat, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil. Mereka bersama-sama mencapai kesejahteraan hidup.

Himpunan Indonesia untuk Ilmu-ilmu Sosial (Hipiis) menerbitkan buku Meningkatkan Vitalitas Sosial Masyarakat Indonesia pada Era Liberalisasi Ekonomi dan Politik. Setelah tidur 15 tahun, dia kembali membangun wacana mengenai daya hidup sosial masyarakat. Buku dibagi menjadi enam: tentang organisasi Hipiis, kebangsaan, peningkatan kapasitas masyarakat, peningkatan ekonomi rakyat, penguatan mental, dan revitalitas peran negara.

Nama-nama ilmuwan sosial, seperti Taufik Abdullah, Sofian Effendi, Yudi Latief, hingga Azyumardi Azra berkontribusi menyumbangkan buah pikir. Pada bagian pertama, Taufik Abdullah mengisahkan awal Hippiis serta sumbang sihnya bagi negara.

Selanjutnya pada bagian kebangsaan, Yudi Latief menawarkan gagasan membumikan negara kesejahteraan dalam perspektif Pancasila. Baginya, cita-cita demokrasi Indonesia tidak hanya memperjuangkan emansipasi dan partisipasi politik, namun juga ekonomi. Pancasila menjadi basis utama untuk membentuk negara kesejahteraan dalam mewujudkan keadilan sosial. Prinsip keadilan ini akan bermuara pada moral ketuhanan. Landasan pokok perikemanusiaan, simpul persatuan hingga kedaulatan rakyat.

Azyumardi Azra menawarkan gagasan kebinekaan sebagai upaya pencerdasan bangsa yang merupakan "rahmat terselubung" bangsa. Kebinekaan aset dan modal dasar untuk pencerdasan bangsa menuju masa depan lebih baik di tengah berbagai tantangan (hal 133).
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top