Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suksesi Kerajaan

Mencermati Pergantian Raja Baru di Kawasan Asia

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Pada 2019 boleh jadi tahun di mana terjadinya pergantian pemimpin negara di dunia, termasuk pergantian raja-raja negara-negara di kawasan Asia.

Beberapa saat yang lalu, pada 1 Mei, Putera Mahkota Naruhito naik tahta, menggantikan ayahnya dan memulai era Reiwa yang membuatnya menjadi kaisar ke 126 di Jepang. Selang beberapa hari, pada 4 Mei merupakan penobatan Raja Thailand yang baru, Maha Vajiralongkorn, putera dari Raja Bhumibol Adulyadej yang wafat pada Oktober 2016.

Raja Thailand Maha Vajiralongkorn merupakan putera pertama dan anak kedua dari Raja Bhumibol Adulyadej yang lahir pada 28 Juli 1952. Raja Vajiralongkorn menempuh pendidikan di sekolah kerajaan di Bangkok dan pada usia 13 tahun pergi ke Inggris untuk melanjutkan pendidikannya selama lima tahun.

Tahun-tahun terakhirnya di sekolah ia habiskan di Sydney dan menjalani training selama empat tahun di Royal Military College, Duntroon di Canberra. Ia mengaku mengalami kesulitan selama di sekolah, lantaran terlalu dimanja selagi di istana. Ia bahkan sulit untuk menjadi yang terbaik di Duntroon.

Ia lalu menerima latihan militer lanjutan di Thailand, Inggris, AS dan Australia, dan menjadi angkatan bersenjata Thailand. Raja Vajiralongkorn juga terkualifikasi sebagai pilot tempur dan pilot penumpang dengan menerbangkan pesawat Boeing 737 sendiri ketika bepergian ke luar negeri. Masih belum ada yang memperkirakan pengaruh seperti apa yang akan dibawa Raja Vajiralongkorn untuk masa depan Thailand.

Penobatan yang berlangsung selama tiga hari itu memakan dana pemerintah Thailand hingga 31 juta dolar AS, termasuk menggabungkan ritual agama Buddha dan Hindu Brahmin. Acara tersebut juga termasuk ritual raja yang duduk di singgasana berbentuk oktagonal untuk delapan orang, termasuk anggota kerajaan dan perdana menteri Prayuth Chan-ocha yang saling menuangkan air suci ke tangan mereka.

Yang berbeda dari negara-negara lain, hampir setiap rumah penduduk memiliki foto Raja mereka, baik Raja Bhumibol ataupun Raja Vajiralongkorn, terlebih menjelang penobatan Raja. Bahkan acara tahunan Songkran yang kerap kali menjadi alasan wisatawan asing untuk berkunjung pun secara resmi ditiadakan untuk mempersiapkan acara penobatan.

Menurut penuturan warga setempat, mereka sangat menghormati raja mereka bahkan menganggapnya seperti ayah mereka sendiri sehingga ada suatu kebanggaan sendiri memasang foto Raja di rumah mereka. gma/R-1

Kaisar Baru Jepang

Sementara pada 1 Mei, Putera Mahkota Naruhito resmi menjadi Kaisar ke 126 di Jepang, menurut tradisi negara tersebut. Ia naik tahta di usia 59 tahun, beberapa tahun lebih tua dibandingkan ayahnya, Kaisar Akihito ketika duduk di singgasana yaitu 55 tahun. Namun banyak yang berspekulasi bahwa Naruhito akan menjadi kepala negara setidaknya tiga dekade atau lebih.

Pada press conference yang dilakukannya pada 21 Febuari 2018, putera mahkota berbicara mengenai keinginannya untuk mempertahankan tradisi seperti kedua orang tuanya, Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko. "Dalam benak saya, saya telah memikirkan sikap dan kesiapan mental keagungan mereka terhadap tugas-tugas resmi mereka. Saya akan berusaha untuk meningkatkan diri saya sendiri saat melakukan peran itu (sebagai Kaisar)," katanya.

Menurut Nippon.com, tidak berlebihan rasanya untuk mengatakan kalau keluarga kekaisaran saat ini tengah berada dalam keadaan krisis. Di bawah Hukum Rumah Kekaisaran yang tidak memungkinkan suksesi perempuan, keponakan Naruhito yang berusia 11 tahun, Pangeran Hisahito dari Akishino merupakan satu-satunya yang berhak atas tahta di generasi selanjutnya.

Kehidupan Naruhito sangat berbeda dengan ayahnya yang menjadi putera mahkota sejak kelahirannya. Ketika berusia 18 tahun, ia sudah disibukkan dengan tugasnya sebagai putera mahkota atau perwakilan dari Kaisar Showa. Artinya, ia tidak bisa melanjutkan pendidikannya di Universitas Gakushuin, di mana kebanyakan anggota kerajaan bersekolah seperti mahasiswa pada umumnya, meskipun begitu, ia tetap menjadi murid di sana hingga lulus dan datang hanya ketika memiliki waktu.

Kemudian, ia melanjutkan pendidikan pasca sarjana di Graduate School of Humanities di Inggris. Penelitiannya tentang transportasi air yang terinspirasi ketika ia mempelajari era Kamakura, yaitu sekitar 1185 - 1333.

Ia memiliki ketertarikan pada transportasi terutama transportasi air. Tesisnya pun mengangkat tentang lalu lintas maritim abad pertengahan di laut pedalaman Seto, sementara ketika di Universitas Oxford ia meneliti sejarah transportasi di Sungai Thames.

Naruhito kemudian memperluas penelitiannya mencakup hubungan manusia dan air secara umum, mulai dari meminum air hingga polusi pada air. Sebagai cucu Kaisar kala itu pula, Naruhito banyak memperoleh kelonggaran terutama dalam menempuh pendidikan.

Namun, diperkirakan, setelah suksesi Naruhito, pemerintah akan mempertimbangkan permasalahan tersebut. Karena Kaisar sendiri tidak memiliki kekuasaan negara di bawah konstitusi, sehingga ia tidak diizinkan untuk menyatakan pendapatnya mengenai perubahan hukum.

Pada saat yang sama, masyarakat sangat tertarik dengan apa yang ia pikirkan sementara pemerintah tidak bisa mengabaikan ini. Tidak diragukan lagi, nantinya akan diperlukan tempat untuk menyuarakan pandangan Kaisar secara pribadi. Dan lagi, Kaisar Naruhito akan menghadapi tekanan besar dalam menghadapi tantangan keluarga kerajaan sambil menanggung beban sejarah yang panjang. gma/R-1

Sultan di Malaysia

Dibandingkan Thailand dan Jepang, ternyata Malaysia juga baru saja memiliki raja baru. Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, menjadi pemimpin baru di Malaysia Tengah tepatnya Pahang sejak Januari 2019.

Pemimpin yang berusia 59 tahun ini dipilih untuk menjadi sultan selama lima tahun menggantikan sultan sebelumnya yaitu Sultan Muhammad V yang secara mendadak turun tahta pada awal Januari tahun ini. Penobatannya diselenggarakan secara tradisional pada 31 Januari dan Sultan Nazrin Shah dari Perak menjabat sebagai deputi agong dengan jabatan selama lima tahun pula.

Karena turunnya tahta Muhammad V secara mendadak, pengamat kerajaan menunjukkan ayah Sultan Abdullah, Sultan Ahmad Shah menjadi penerusnya. Namun karena kesehatannya yang kurang baik, akhirnya putera tertuanya pun yang ditunjuk menjadi Sultan selanjutnya, menggantikan ayahnya yang berusia 88 tahun itu.

Malaysia memang memiliki sistem rotasi konstitusional yang unik untuk monarki termasuk Sultan atau Yang di Pertuan Agong. Sultan Abdullah merupakan anggota non-eksekutif FIFA, Presiden Asian Hockey Federation dan anggota eksekutif International Hockey Federation.

Sebagai menjadi pimpinan di negara bagian, nantinya Sultan Abdullah harus menopang tanggung jawabnya di negara dengan mayoritas Muslim itu dan kepala komandan di militer. Sebagai Sultan, ia juga memiliki kuasa penuh untuk mengampuni rakyatnya di pengadilan, seperti Muhammad V yang mengampuni politisi veteran Anwar Ibrahim pada pemilu tahun lalu. gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top