Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mencengangkan! Korea Selatan Berinisiatif Ajak Korea Utara Membahas Reuni Keluarga yang Terpisah

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Korea Selatan pada hari Kamis telah menawarkan pembicaraan dengan Korea Utara untuk membahas reuni keluarga yang dipisahkan oleh Perang Korea 1950 sampai 1953, dalam pembukaan langsung pertama sejak Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menjabat pada Mei.

Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se, yang bertanggung jawab atas urusan antar-Korea yakni Korea Selatan dan Korea Utara, mengadakan briefing untuk membuat tawaran itu.

Kemudian Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se mengatakan Seoul akan mempertimbangkan preferensi Pyongyang dalam memutuskan tanggal, tempat, agenda dan format pembicaraan.

"Kami berharap pejabat yang bertanggung jawab dari kedua belah pihak akan bertemu langsung sesegera mungkin untuk diskusi terbuka tentang masalah kemanusiaan termasuk masalah keluarga yang terpisah," kata Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se.

Kedua Korea telah mengadakan reuni keluarga di sekitar hari libur besar, sebagian besar di bawah pemerintahan liberal di Selatan, yang berusaha untuk melibatkan kembali Korea Utara dan menyediakan makanan dan bantuan lainnya.

Usulan yang mengejutkan itu datang beberapa hari sebelum hari raya syukuran Chuseok, tetapi prospeknya tetap tidak menjanjikan, mengingat hubungan lintas batas yang sulit, dengan Korea Utara berlomba untuk meningkatkan persenjataan senjatanya.

Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se, saudara perempuan kuat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengatakan bulan lalu Yoon harus "menutup mulutnya" setelah dia mengulangi rencananya untuk memberikan bantuan ekonomi dengan imbalan perlucutan senjata nuklir.

Ketika ditanya tentang kemungkinan bantuan makanan, Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se mengatakan pemerintahnya tidak mempertimbangkan "insentif khusus" dan Korea Utara harus menanggapi untuk menangani masalah kemanusiaan.

Bahkan jika Pyongyang menolak tawarannya, Seoul akan "terus membuat proposal," kata Menteri Unifikasi Korea Selatan Kwon Young-se.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top