Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mencengangkan! Harga Bahan Baku Dunia Melambung Tinggi! Negara Maju di Asia Ini Ikut Terdampak

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Di negara Jepang harga bahan makanan mengalami kenaikan mencapai 9,0% pada bulan Agustus dari tahun sebelumnya, sesuai dengan laju pertumbuhan tahunan pada Juli. Data itu menunjukkan pada hari Selasa, menandakan bahwa biaya bahan baku yang terus tinggi terus menekan margin perusahaan.

Kenaikan indeks harga barang perusahaan (CGPI), yang mengukur harga yang dibebankan perusahaan satu sama lain untuk barang dan jasa mereka, sebagian besar sejalan dengan perkiraan pasar rata-rata untuk kenaikan 8,9%. Hal itu berdasarkan data Bank of Japan (BOJ).

Indeks, di 115,1, memperpanjang rekor tertinggi untuk bulan kelima berturut-turut sebagai tanda Jepang terus merasakan dampak kenaikan harga bahan baku global.

Sementara penurunan harga minyak mentah dan komoditas global baru-baru ini mengambil beberapa tekanan dari harga bahan bakar dan besi tua, harga naik untuk berbagai item yang lebih langsung mempengaruhi pengecer seperti tagihan listrik dan perangkat elektronik, data menunjukkan.

Mencerminkan berkurangnya tekanan input, bagaimanapun, harga grosir naik hanya 0,2% di bulan Agustus dari bulan sebelumnya, lebih lambat dari revisi kenaikan bulanan 0,7% yang ditandai di bulan Juli.

Indeks harga impor berbasis yen naik 42,5% pada Agustus dari tahun sebelumnya, setelah direvisi naik 49,1% pada Juli, data menunjukkan.

Pelemahan mata uang Jepang yakni Yen telah meningkatkan biaya impor barang-barang bahan mentah yang sudah naik, membebani keuntungan perusahaan dan memaksa semakin banyak perusahaan untuk menaikkan harga.

Inflasi konsumen inti Jepang mencapai 2,4% pada bulan Juli untuk menandai laju tahunan tercepat dalam 7-1/2 tahun, menambah biaya hidup untuk rumah tangga yang belum melihat banyak kenaikan upah.

Tetapi dengan inflasi yang masih rendah dibandingkan dengan banyak negara maju lainnya dan ekonomi yang rapuh, BOJ telah berjanji untuk mempertahankan suku bunga sangat rendah dan tetap menjadi outlier dalam gelombang pengetatan kebijakan moneter global.

Ekonomi Jepang tumbuh 2,2% secara tahunan pada April hingga bulan Juni, melakukan rebound yang lebih lambat dari perkiraan dari kemerosotan yang disebabkan oleh COVID karena kebangkitan infeksi, kendala pasokan, dan kenaikan biaya bahan baku membebani konsumsi dan output.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top