Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Menanti Rapat FOMC

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Pergerakan nilai tukar rupiah kembali berada dalam tekanan seiring peningkatan probabilitas kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Saat ini, perhatian pelaku pasar tertuju pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan ini.

Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah terpengaruh sentimen eksternal, terutama potensi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed). "Sentimen eksternal itu cenderung menahan pelaku pasar uang untuk masuk dalam aset di negara berkembang," katanya.

Dia mengatakan hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada pekan ini diharapkan memberikan kepastian sinyal mengenai kebijakan suku bunga the Fed, apakah naik hingga dua kali hingga akhir tahun atau hanya satu kali.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (31/7) sore, melemah 10 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.413 rupiah per dollar AS.

Kendati demikian, lanjut dia, depresiasi rupiah relatif terbatas terhadap dollar AS seiring dengan Bank Indonesia juga melakukan intervensi di pasar valas maupun pasar surat berharga negara (SBN).

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia, Selasa (31/7), mata uang rupiah melemah menjadi 14.413 rupiah dibanding sebelumnya di posisi 14.409 rupiah per dollar AS. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top