Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Gebrakan Ekspor

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Joko Widodo juga gusar dengan rendahnya nilai ekspor Indonesia. Presiden bahkan mewanti-wanti jika kondisi ekspor tidak berubah, tidak bangkit, tidak bangun, bisa-bisa Indonesia kalah dengan Laos atau Kamboja. Berarti, jika ekspor dua negara itu meningkat, posisi Indonesia semakin turun lagi alias terendah di antara negara-negara ASEAN.

Menurut Jokowi, bukan hanya ekspor, dalam hal investasi Indonesia juga kalah dengan Malaysia, dengan Thailand, dan dengan Vietnam. Kalau ini diterus-teruskan, Presiden khawatir investasi Indonesia nanti bisa kalah dengan negara Kamboja dan Laos.

Presiden mengingatkan, apa yang menjadi kelemahan-kelemahan harus segera dibenahi dan diperbaiki, seperti pengurusan perizinan yang terlalu lama. Presiden pun mempertanyakan mengapa mengurus izin satu bulan sampai bertahun-tahun. Presiden tampaknya sudah tak sabar. Dia kemudian berjanji akan mengobrak-abrik proses perizinan ekspor dalam waktu dekat ini.

Kegusaran Presiden terhadap kinerja ekspor juga dirasakan rakyat. Hanya saja, rakyat tidak tahu harus berbuat apa, sebab selama ini pemerintah seolah benar menjalankan kebijakan ekspor. Pemerintah bahkan kerap menyatakan pelemahan ekspor juga diikuti penurunan impor sehingga defisit perdagangan tidak terlalu lebar. Padahal, ketika terjadi defisit, negara harus menanggung devisa.

Tak cuma itu, pejabat cenderung memuluskan impor barang dengan alasan untuk menjaga konsumsi. Impor malah menjadi alat untuk menjaga inflasi demi stabilisasi harga. Akibatnya, pejabat lebih pandai menjelaskan impor daripada ekspor. Untuk itu, kita berharap rencana Presiden melakukan gebrakan ekspor juga diikuti dengan semangat meningkatkan ekspor. Artinya, kita menunggu para pejabat berbicara tentang bagaimana melakukan ekspor, kemana ekspor diarahkan, dan produk apa yang diekspor.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top