Menanti Data Ekonomi AS

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah lanjutan, hari ini (17/11), jika data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis, Selasa (16/11) dini hari WIB, sesuai dengan ekspektasi pasar. Penguatan dollar AS terhadap mata uang lain menjadi penyebab pelemahan rupiah.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyatakan pelaku pasar akan mencermati sejumlah data ekonomi AS yang dirilis, Selasa (16/11) dinihari WIB, meliputi penjualan ritel dan produktivitas industri sepanjang Oktober lalu. Data tersebut diperkirakan akan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Karenanya, kurs rupiah terhadap dollar AS, pertengahan pekan ini, diproyeksi bergerak di kisaran 14.200-14.300 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (16/11) sore, ditutup melemah seiring pelaku pasar yang menanti rilis data penjualan ritel Amerika Serikat. Rupiah ditutup melemah 18 poin atau 0,13 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.220 rupiah per dollar AS.

"Investor tengah menunggu data penjualan ritel AS yang akan dirilis hari ini untuk mengukur langkah selanjutnya dari The Fed terkait kenaikan suku bunga," kata analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....