Menanti Data Ekonomi AS

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan depresiasinya pada akhir pekan ini jika sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) mengindikasikan positif. Membaiknya data ekonomi AS diyakini akan mendorong investor berburu aset safe haven sehinga mendorong peningkatan permintaan dollar AS.

"Indeks dollar menguat seiring investor yang sekarang menunggu data ekonomi utama AS termasuk klaim pengangguran awal yang akan dirilis hari ini, untuk petunjuk tentang prospek ekonomi dan keputusan kebijakan The Fed," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, kemarin.

Pelaku pasar juga menanti data data penggajian nonpertanian AS yang akan dirilis pada Jumat (4/6). Indeks dollar yang mengukur kekuatan dollar terhadap mata uang utama lainnya saat ini berada di level 90,029, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya yaitu di posisi 89,909. Sedangkan imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun saat ini berada di level 1,601 persen, naik dibandingkan posisi penutupan sebelumnya 1,591 persen.

Sementara itu, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (3/6) sore, ditutup melemah, seiring pelaku pasar yang menanti dan mencermati rilis data-data ekonomi AS. Rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,04 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.285 rupiah per dollar AS.