Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menanti Aksi Koopssusgab

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Korban tewas mencapai 14, sudah termasuk para pelaku diduga berjumlah enam orang yang merupakan satu keluarga, sedangkan korban luka-luka tercatat mencapai 41 orang.

Selang 14 jam kemudian, ledakan bom terjadi di Blok B Lantai 5 Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Ledakan merenggut tiga nyawa satu keluarga terduga teroris yang akan melakukan serangan bom. Polda Jatim dan tim Gegana menemukan tiga bom aktif, dan sejumlah bahan baku pembuat bom dalam jumlah banyak.

Pada 14 Mei 2018 juga terjadi bom diri di pintu masuk Markas Polrestabes Surabaya yang mengakibatkan pelaku tewas dan menyebabkan masyarakat dan polisi yang ada di sekitar ledakan juga terluka. Selanjutnya pada hari Rabu 16 Mei 2018 terduga teroris menyerang Mapolda Riau. Seorang polisi meninggal. Empat terduga teroris ditembak mati.

Sekalipun Koopssusgab di bawah komando Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, keberadaannya sebatas bantuan. Mereka di bawah kendali Polri. Ini sesuai dengan Pasal 7 UU 34/2004 tentang TNI. Semua perlu cerdas menginterpretasikan perintah Presiden tentang pelibatan TNI, agar tidak membuat kegaduhan baru dan mempertontonkan kesan kepanikan yang berlebihan. Bahkan, perbantuan militer juga hanya bisa dibenarkan jika situasi sudah di luar kapasitas Polri. Jadi, aksi Koopssusgab tetap bergantung pada Polri. Lagi pula, data dan informasi jaringan teroris juga ada di Polri.

Komentar

Komentar
()

Top