Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Menag Yaqut Apresiasi Kesederhanaan Paus Fransiskus

Foto : Istimewa

Paus Fransiskus dan rombongan saat meninggalkan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang Banten menuju Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta, Selasa (3/9).

A   A   A   Pengaturan Font

Titik kehadiran Paus dalam jadwal adalah Kedutaan Vatikan, Istana Merdeka, Istana Negara, Gereja Katedral, Kompleks Katedral Scholas Occurentes di Gedung Graha Pemuda, Masjid Istiqlal, Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan Stadion Gelora Bung Karno.

Paus dalam Gereja Katolik berperan ganda tetapi dalam satu kesatuan tak terpisahkan. Paus adalah kepala Negara Vatikan dan pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia. Vatikan adalah sebuah negara terkecil di dunia yang letaknya ada di dalam kota Roma, dan kota Roma sendiri adalah ibu kota Italia yang memiliki seorang Walikota.

Luas Negara Vatikan hanya sekitar 0,44 kilometer persegi dengan penduduk sekitar 880 orang yang seluruhnya adalah rohaniwan rohaniwati yang bertugas mendampingi Paus. Seorang Paus yang terpilih juga sekaligus menjadi Uskup Roma, pengganti Santo Petrus, dan tinggal di Vatikan memimpin umat Katolik sedunia yang sampai tahun 2020 berjumlah sekitar 1,36 Miliar atau 17,7 persen dari penduduk dunia sebagaimana diinformasikan oleh Vatican News tahun 2022.

Indonesia juga punya kedekatan historis dengan Vatikan. Negara Vatikan adalah Negara Pertama di Eropa yang mengakui Kemerdekaan Indonesia setelah diproklamasikan 17 Agustus 1945. Pengakuan Vatikan diberikan tanggal 6 Juli 1947 dengan dibentuknya Apostolic Delegate atau Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia.

Pengakuan Negara Vatikan ini dalam batas tertentu telah ikut mempengaruhi rencana Belanda untuk kembali berkuasa lewat Agresi Belanda I (21 Juli s.d. 5 Agustus 1947) dan Agresi Belanda II (19 Desember 1948) yang dilakukannya. Bagaimanapun pengakuan Negara Vatikan berpengaruh bagi cara pandang dan sikap negara-negara Eropa lainnya khususnya masyarakat Eropa yang beragama Katolik terhadap eksistensi telah lahir dan berdiri kokohnya Negara Merdeka Indonesia.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top