Memprihatinkan, Pencemaran Sungai di Bekasi
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin (kemeja putih) usai melakukan pertemuan dengan Forkopimda dan Tokoh Masyarakat Kabupaten Bekasi di Pendopo Pemkab Bekasi, Kamis.
Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan SyahKabupaten Bekasi - Pencemaran sungai di wilayah Kabupaten Bekasi menjadi atensi khusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menyusul banyak aduan hingga berdampak pada kesulitan mengakses air bersih bagi sebagian warga daerah itu.
"Pertama saya kan belum datang ke lokasi ya, saya akan cek dulu. Banyak sekali aduan dari masyarakat terkait pencemaran sungai di wilayah Kabupaten Bekasi," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Machmudin di Pendopo Pemkab Bekasi, Kamis.
Dia mengatakan ada sejumlah kendala dalam penanganan pencemaran sungai, mulai dari kesulitan mencari barang bukti secara hukum hingga penindakan yang masih lemah terhadap pelaku pencemaran.
"Maka saya lagi cari cara bagaimana ini agar sungai tidak tercemar. Awal sosialisasi atau ada cara lain. Kami kerja sama dengan Polri, TNI, bahkan dengan Kementerian Lingkungan Hidup," kata BeyMahcmudin.
Bey mengaku sejumlah kejadian pencemaran sungai di setiap daerah turut dilakukan oleh perusahaan di luar kawasan industri. Bahkan kegiatan usaha kecil dari warga, termasuk lokasi perusahaan pencemar yang bukan berada di daerah terdampak pencemaran.
"Tadi juga di Karawang, tapi pusatnya tidak di Karawang. Artinya ini harus tegas dan ditarik ke provinsi, memang perlu peran provinsi," ujarnya.
Ia juga menegaskan perlu ada tindakan hukum secara tegas kepada siapapun yang melakukan pencemaran sungai. Sebab kondisi itu sangat merugikan masyarakat, seperti gangguan pasokan air PDAM.
"Perlu tindakan hukum harusnya, karena sangat merugikan. Kami bekerja sama dengan Kepolisian, TNI, BPBD, dan Dinas Lingkungan Hidup akan segera menindaklanjuti aduan masyarakat Kabupaten Bekasi ini," kata Bey Machmudin.
Berita Trending
- 1 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 2 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 3 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 4 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam
- 5 Sebanyak 56 Persen Listrik Tiongkok Bersumber dari Energi Terbarukan
Berita Terkini
- Tarif Rendah, Bikin Kebergantungan Impor Sulit Hilang
- Awal 2025, Pelaku Industri Masih Berhati-hati dalam Produksi, Taktik atau Keterbatasan?
- BBM Sulfur Rendah, Inovasi Pertamina Tekan Polusi
- Aturan Rafaksi HPP Gabah Dihapus, Langkah Baru dalam Kebijakan Pertanian
- Kalahkan Jepang, pelatih futsal Indonesia apresiasi kinerja pemainnya