Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Memerdekakan Kreativitas Guru hingga Pelosok Negeri

Foto : ANTARA/INOVASI
A   A   A   Pengaturan Font

Bangunan itu berada di atas bukit, sementara sebagian besar murid adalah anak-anak petani yang datang ke sekolah bertelanjang kaki. Mereka harus berjalan satu jam atau lebih, mendaki bukit-bukit tandus dari kampung.

"Di balik bukit tinggi ada berlian," begitu lah kepercayaan Siti. Segala keterbatasan sekolah itu justru membuatnya langsung jatuh hati. Ia ingin mengabdi karena meyakini para murid memiliki potensi besar yang tak terhingga untuk bangsa dan negara.

Sembari beradaptasi dengan lingkungan, Siti mulai menata laporan keuangan sekolah yang belum terkelola dengan baik. Ia membuat sistem pelaporan agar mudah dipahami, sehingga guru-guru lain bisa mengikuti. Menurut dia, langkah ini akan membuat operasional sekolah berjalan lancar.

Siti juga melatih para guru mengoperasikan laptop yang selama ini hanya menjadi onggokan suvenir di meja karena tidak ada yang berani menyentuh, kecuali kepala sekolah. Perlu waktu setahun menumbuhkan keberanian para guru untuk berlatih mengoperasikan laptop.

Kini sudah ada sembilan laptop di sekolah itu dan satu personal computer (PC), sehingga setiap orang bisa menggunakan satu laptop. Kini, guru-guru sudah bisa menjelajah dan mencari bahan pembelajaran dari internet, membuka e-mail, dan melakukan rapat melalui aplikasi Zoom.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top