Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Membunuh Karena Terinspirasi Sinetron

Foto : ISTIMEWA

Aulia Kusuma

A   A   A   Pengaturan Font

"Mungkin karena saya kebanyakan nonton sinetron atau bagaimana, hingga menghabiskan nyawanya," demikian pernyataan Aulia Kusuma alias AK, 45 tahun, dalang pembunuhan suaminya sendiri, Edi Chandra Purnama alias Pupung, 54 tahun, dan anaknya, M Adi Pradana alias Dana, 23 tahun.

Aulia Kusuma patut dipertanyakan sisi kejiwaannya. Di satu waktu, dia bisa menyatakan amat menyesal telah menghabisi Edi dan Dana serta meminta maaf. Di lain waktu, dia bisa menyatakan dirinya amat lega telah membunuh Edi dan menceritakan kronologis pembunuhan dengan amat runtut dan lancar.

Berikut cuplikan penuturan Aulia Kusuma kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (3/9).

"Yang saya lakukan, saya menyesal, saya minta maaf kepada keluarganya Pak Edi," ucap Aulia Kusuma sambil menunduk terbata-bata. Setelah itu, AK mengaku bahwa motifnya membunuh adalah untuk membebaskan diri dari utang 10 miliar rupiah yang menjeratnya.

"Saya pikirannya simpel saja, dengan Pak Edi tidak ada, Dana gak ada, itu rumah bisa kesita bank, dan sisanya juga gak banyak," ucap Aulia Kesuma.

Baca Juga :
Perpustakaan Jalanan

Setelah bebas dari utang dan Pupung Sadili serta Dana, Aulia Kesuma mengaku lega. Ia berharap hidupnya dan sang anak akan damai.

"Dan setelah itu, saya bisa hidup damai dengan anak saya (anak perempuan Aulia dan Edi). Itu saja. Jujur saya lega mengucap alhamdulillah, karena saya bisa lepas dari utang yang menghimpit saya, benar-benar menghimpit saya," tuturnya Aulia Kesuma. "200 juta rupiah per bulan itu cari dari mana Pak, cari dari mana," tegasnya lagi.

Untuk memuluskan rencana agar bisa bebas dari utang, Aulia Kesuma pun membuat skenario Kebakaran. "Kebakaran tersebut, menurut Aulia Kesuma, direncanakan untuk menyulitkan polisi mengambil sidik jari. "Jadi saya bukan berarti ingin Dana sama Pak Edi itu gosong. Tapi hanya luka bakar, ya setidaknya menghilangkan sidik jari. Gitu aja sih tujuannya," ucap Aulia Kesuma tenang.

Meski begitu, Aulia Kesuma membantah bahwa skenario obat nyamuk bakar itu bukanlah ide darinya.

Selain masalah ide obat nyamuk, Aulia membantah telah meracun Edi. "Itu obat tidur, Vandres, saya juga sering pakai, bukan racun. Buktinya Pak Edi masih sempat mengajak saya berhubungan baru tertidur," ujarnya terlihat tanpa risih mengungkap hubungan amat pribadinya dengan Edi.

Setelah rencana kebakaran di rumah tak berhasil, Aulia Kesuma lantas membawa jenazah Pupung Sadili dan Dana ke dalam mobil. Aulia Kesuma mengaku tak ada niat sama sekali membawa jenazah Edi dan Dana ke Cidahu.

"Karena kepanikan-kepanikan yang terjadi sama saya, itu pun dalam perjalanan yang sesungguhnya kita tu ga tahu arah, bukan kita menuju oh arahny ke Cidahu, enggak," ucapnya.

Aulia Kesuma mengaku tak terlalu berencana membakar mobil. Malah, Aulia Kesuma dan Kelvin berencana mendorong mobil tersebut ke jurang.

Diungkapkan Aulia Kesuma, rencana-rencana trersebut terinspirasi dari sinetron yang kerap ia tonton. "Kita tuh mungkin karena terlalu banyak nonton film sinetron kali ya," tutur Aulia Kesuma tanpa ragu.

Sebagai dalang pembunuhan Edi anak tirinya Dana, Aulia Kusuma terancam hukuman seumur hidup. "Tersangka AK terancam divonis hukuman seumur hidup akibat perbuatannya membunuh suami dan anaknya tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Jakarta, Selasa (3/9). john abimanyu/P-6

Komentar

Komentar
()

Top