Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jakarta Kota Joang

Membingkai Sejarah Bangsa melalui Seni Fotografi

Foto : dok. Huawei
A   A   A   Pengaturan Font

Huawei bersama Selular Network menggelar acara Napak Tilas Kemerdekaan RI ke-73 dengan tema Jakarta Kota Joang. Para peserta yang didominasi komunitas Penjelajah Budaya ini mengikuti marathon di empat lokasi bersejarah.

Acara Napak Tilas Kemerdekaan RI 2018 diikuti 130 peserta yang akan mengikuti lomba marathon di empat lokasi bersejarah di Jakarta seperti Tugu Proklamasi (Cikini), Gedung Joeang (Menteng), Perumusan Naskah Proklamasi (Menteng) dan Kebangkitan Nasional. Kebanyakan peserta berasal dari komunitas Penjelajah Budaya.

Napak tilas tersebut dimulai start dari Tugu Proklamasi menuju Gedung Joeang, Perumusan Naskah Proklamasi dan Kebangkitan Nasional, setelah itu kembali lagi ke Tugu Proklamasi.

CEO Selular Network, Uday Rayana menjelaskan dari keempat titik tersebut, memiliki nilai sejarah yang berbeda. Kegiatan ini dilakukan untuk mengingatkan kembali masyarakat Indonesia mengenai sejarah perjuangan bangsa menuju Kemerdekaan. "Kegiatan Napak Tilas Kemerdekaan merupakan komitmen kami dalam memperingati kemerdekaan RI ke 73. Ini kami lakukan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia mengenai sejarah bangsa Indonesia," ujarnya di Jakarta belum lama ini.

Kilas balik sejarah Indonesia itu kembali mengingatkan akan pentingnya perjuangan bangsa seperti dalam kunjungannya ke Tugu Proklamasi. Sejarah mencatat pada 1 Januari 1961, Presiden Soekarno melakukan pencangkulan pertama tanah untuk pembangunan Tugu Petir yang kemudian disebut Tugu Proklamasi.

Tugu ini berbentuk bulatan tinggi berkepala lambang petir, seperti lambang PLN). Tugu yang berolokasi di jalan Jl. Pegangsaan Timur No. 56, Cikini, Jakarta Pusat, dicantumkan tulisan 'Disinilah Dibatjakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945 djam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta'.

Tak hanya itu sejarah Gedung Joeang 45 dibangun pada sekitar 1920-an pun sangat membekas dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Museum yang dulunya hotel yang dikelola keluarga L.C. Schomper, seorang berkebangsaan Belanda yang sudah lama tinggal di Batavia menyimpan segudang koleksi benda-benda peninggalan para pejuang Indonesia. Di antaranya mobil dinas resmi Presiden dan Wapres RI Pertama yang dikenal dengan mobil REP 1 dan REP 2, dan Mobil Peristiwa Pemboman di Cikini. Selain itu ada pula koleksi foto-foto dokumentasi dan lukisan yang menggambarkan perjuangan sekitar 1945-1950-an.

Menggandeng Huawei, teknologi ternyata juga memiliki peran penting untuk menyebarluaskan semangat kemerdekaan di era modern seperti saat ini. Product Marketing Manager Huawei, Advent Jose yang juga hadir dalam acara ini, menjelaskan smartphone merupakan salah satu perangkat yang cocok untuk mengabadikan momen, tak terkecuali di tempat-tempat bersejarah, seperti museum misalnya.

"Selain napak tilas mereka juga dapat menjajal fotografi museum dengan menggunakan dua smartphone anyar Huawei yakni P20 Pro dan Nova 3i. Baik P20 Pro dan Nova 3i ini mengedepankan kamera sebagai fitur unggulan sehingga sangat pas untuk mengabadikan momen di museum tersebut. Kedua smartphone Huawei ini juga disokong teknologi AI pada kamera utama dan selfie. Melalui kegiatan ini kita mengedukasi masyarakat Indonesia tentang sejarah dan budaya, Jadi kami tak melulu soal produksi ponsel saja," papar Jose.

Metode "Street Photography"

Sementara itu, merekam jejak sejarah dalam sebuah lensa kamera bukan perkara mudah, meskipun ditunjang dengan perangkat kamera canggih sekalipun. Dibutuhkan keahlian khusus dan kepekaan dalam menentukan objek gambar, tak terkecuali di ruang-ruang bersejarah sekalipun.

Salah satu metode fotografi yang sangat populer ialah street photography, hal ini karena ditunjang banyaknya orang yang memiliki kamera DSLR dan kamera ponsel canggih digengamannya.

Sehingga tanpa disadari objek gambar yaitu momen-momen nyata yang ditemui dalam keseharian kita, seperti di stasiun, mall, museum bahkan lingkungan sekitar tempat tinggal bisa terekam dengan nyata, jujur dan apa adanya.

Baru-baru ini Shopee, perusahaan e-commerce mengadakan bincang keempat bersama Aries Lukman, founder komunitas iPhonesia dan seorang street photographer, Nico Harold, yang mengambil tema The Two Tales of Street Photography.

"Program BincangShopee yang kami adakan setiap bulannya ini sejalan dengan komitmen berkelanjutan untuk mengedukasi dan meningkatkan taraf hidup pengguna dan masyarakat Indonesia secara menyeluruh. BincangShopee keempat ini mencakup bidang street photography. Kami berharap para peserta dapat memperoleh ilmu-ilmu yang berharga untuk meningkatkan keterampilan fotografi mereka," ujar Rezki Yanuar, Country Brand Manager Shopee Indonesia.

Acara tersebut dimaksudkan untuk membantu para pemula untuk menguasai trik street fotografi. Aries Lukman dan Nico Harold mengatakan bahwa street photography tidak memerlukan teknik khusus ataupun perlengkapan fotografi yang kompleks dan mahal.

Yang perlu Anda tekankan dalam street photography justru pada kekuatan eksperimen dan sense fotografer terhadap cahaya, situasi, dan sudut pengambilan foto. "Karena street photography sebenarnya adalah sesuatu yang terjadi secara alami dalam sebuah objek," terang Aries.

Perhatikan Hal Berikut

Bagi Anda yang tertarik untuk mempertajam kemampuan street photography, berikut 4 hal yang harus Anda miliki :

1.Perhatikan interaksi

Tantangan terbesar dari street photography adalah menangkap momen, sehingga kita pun harus selalu siap dengan gawai kita di saat momen tertentu terjadi interaksi sosial misalnya. "Interaksi sosial yang menarik dalam street photography merupakan sesuatu yang terjadi secara alami," kata Aries.

2.Kuasai teknis dasar fotografi

Untuk melatih sense pengambilan toto, teknis dasar fotografi perlu diperhatikan. Pahami teknik-teknik seperti triangle exposure (ISO, shutter speed, dan aperture), teknik komposisi dasar, serta kerja kamera yang dimiliki. Ketiga hal ini menjadi penting agar gambaran momen yang diinginkan dapat terinterpretasikan.

3.Tentukan waktu yang pas

Menurut Nico, kesempatan untuk hunting street photography bisa kapan saja baik pagi, siang, malam, dan cuaca panas, mendung, ataupun hujan pun bisa jadi menghasilkan foto-foto yang ciamik. Tempat pun bisa di mana saja, tidak hanya outdoor, tapi bisa juga termasuk tempat indoor seperti mal atau lingkungan sekitar kantor ataupun rumah.

4.Terus berlatih

Yang menarik dan juga tak kalah penting, selama di ruang publik untuk mengasah kemampuan street photography bisa di mana saja. Tidak hanya outdoor, tapi bisa juga termasuk tempat indoor seperti shopping, mall, atau kantor tempat kita kerja (selama diperbolehkan menggunakan kamera).

ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top