![Memberi Semangat untuk Kehidupan Baru](https://koran-jakarta.com/images/article/phpube_jp_resized.jpg)
Memberi Semangat untuk Kehidupan Baru
![Memberi Semangat untuk Kehidupan Baru](https://koran-jakarta.com/images/article/phpube_jp_resized.jpg)
Untuk komunikasi, mereka tergabung dalam WAGs. Anngota dari Indonesia maupun yang tinggal di luar negeri. Anggota yang terdapat di Riau, Jeddah, Dubai, Hongkong dan Jabodetabek dapat saling berbagi cerita dan masukan.
Single Mom Community berdiri pada 21 Juli 2016. Sampai saat ini, komunitas tersebut belum memiliki kegiatan khusus. Kagiatan yang dilakukan sebatas insidentil.
"Karena foundernya masih sibuk dan sekretariat belum dapat berjalan 100 persen,"ujar dia. Meski begitu melalui WAGs, komunitas dapat memberikan semangat pada para anggota lainnya. "Pernah ada yang hampir cerai, tapi Alhamdulillah nggak jadi," tutup dia. din/E-6
Mempersiapkan Kehidupan Anak Paskaperceraian
Perceraian akan berdampak tidak hanya pada pasangan melainkan juga pada anak. Perilaku anak yang menyimpang usai perceraian orang tuanya menjadi cerita yang kerap terdengar. Padahal, anak dapat diajak untuk menerima perceraian. Ini agar anak bisa terhindar dari emosi yang tidak terkendali maupun perilaku menyimpang.
Meita mengatakan penjelasan kepada anak terkait hubungan kedua orang tua dapat meminimalisir prilaku negatif pada anak. "Jelaskan secara simple sesuai umur anak tentang ketidakhadiran ayahnya pasca divorce," ujar dia. Meita yang telah bercerai selama 7 tahun dari suaminya menganalogikan sebagai pacaran. Anak perlu dijelaskan secara pelan-pelan ada masa-masa putus hubungan diantara kedua.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya