![Memberi Semangat untuk Kehidupan Baru](https://koran-jakarta.com/images/article/phpube_jp_resized.jpg)
Memberi Semangat untuk Kehidupan Baru
![Memberi Semangat untuk Kehidupan Baru](https://koran-jakarta.com/images/article/phpube_jp_resized.jpg)
Kecenderungnya, pasangan yang ditinggalkan hanya akan mengenang memori manis semasa masih berdua. Yang tidak kalah pelik, perpisahan menimbulkan sejumlah konsekwensi, pengalaman tidak menyenangkan bersama pasangan, memori indah bersama pasangan bahkan kondisi keuangan.
Semuanya akan melekat, meskipun secara fisik dua pasangan telah berpisah secara resmi. Masalah keuangan menjadi sensitif dalam perpisahan. Sumber nafkah yang bermuara dari suami atau disokong suami mendadak harus ditanggung sendiri.
Belum lagi soal hak asuh yang jatuh ke tangan ibu membuat perempuan dituntut untuk dapat membagi waktu, antara anak dan mencari nafkah.
Perubahan yang terjadi tiba- tiba terasa sangat mengagetkan. Alih-alih untuk segera bangkit menata kehidupan kembali namun kerap terjadi yang bersangkutan justru tengah mengumbar amarah atau meratapi kenangan manis dengan pasangan. Menceritakan pengalaman pahit dapat mengurangi kepedihan.
Tapi jika salahcurhat, cerita perpisahan justru akan bergulir menjadi sasaran gosip. Meita Laksmiati Marzuki, pendiri Single Mom Community memilih tidak menceritakan pengalaman perpisahan dengan suami kecuali dengan keluarganya.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya