Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemanfaatan Data

Memberi Nilai Tambah Rp 7,7 Triliun

Foto : istimewa

Dirjen Dukcapil, Zudan Arif Fakrulloh

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kerja sama pemanfaatan data telah memberi nilai tambah 7,7 triliun rupiah selama 7 tahun. Sebab dengan dipakainya data Dukcapil khususnya nomor induk kependudukan (NIK) oleh berbagai lembaga akan menimbulkan banyak manfaat bagi para user. Demikian dikatakan Dirjen Dukcapil, Zudan Arif Fakrulloh, di Jakarta, Jumat (27/1).

Menurut Zudan, pada era serbadigital ini, data menjadi sebuah aset penting dalam mengambil keputusan. Bahkan, Presiden Joko Widodo menyebutkan, data is new oil. Data lebih berharga dari minyak. Data yang valid menjadi salah satu kunci sukses pembangunan. "Begitu pun dengan data kependudukan Dukcapil akan lebih bermanfaat kalau dipakai terus," katanya.

Lembaga yang memanfaatkan data Dukcapil khususnya NIK, kata dia, minimal tidak perlu mengumpulkan atau mencari data sendiri. Karena itu, Dukcapil membuka pintu bagi lembaga publik manfaatkan data Dukcapil untuk verifikasi dan validasi (verivali) berbasis NIK.

Lebih lanjut, Zudan mengungkapkan, dashboard monitoring Ditjen Dukcapil mencatat lebih dari 7,7 miliar kali NIK di-klik atau di-hit selama 7 tahun terakhir. Jumlah klik, jika divaluasi, misalnya, 1.000 rupiah/klik, nilainya mencapai 7,7 triliun rupiah.

Itu belum terhitung nilai manfaat lain. Misalnya, berkat akurasi data, NIK akan mampu mencegah fraud atau penipuan di sektor perbankan. Begitu juga tata kelola bisnis menjadi semakin mudah dan cepat, sehingga menghemat banyak biaya. Jadi, boleh dibilang data Dukcapil memiliki value bisnis lebih dari 7,7 triliun rupiah tujuh tahun ini. "{Namun tidak akan pernah ada valuasi, kalau data tidak dimanfaatkan," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top