Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Membanggakan, Desa Terpencil di Trenggalek Berprestasi di Bulan Bakti Gotong Royong

Foto : ANTARA/HO-Prokopim Trenggalek

Wabup Trenggalek Syah Muhammad Natanegara saat mendampingi tim penilai mengunjungi Desa Suruh, Trenggalek, Sabtu (13/5/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Semoga bisa ditiru daerah lain, desa terpencil di Trenggalek berprestasi di bulan bakti gotong royong.

Trenggalek - Membanggakan, Sebuah desa terpencil di Kabupaten Trenggalek dinobatkan sebagai satu di antara lima desa dengan budaya gotong-royong terbaik di Jawa Timur.

"Alhamdulillah salah satu desa di Trenggalek masuk lima besar," ujar Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara di Trenggalek, Minggu (14/5).

Syah pula yang sebelumnya mendampingi tim penilai dari Provinsi Jawa Timur untuk melakukan verifikasi lapangan di sejumlah titik Desa Suruh Kecamatan Suruh.

Menurut dia, gotong-royong merupakan budaya timur yang masih dijaga kuat oleh masyarakat Trenggalek, terlebih di daerah-daerah pegunungan dan pedalaman.

"Tradisi ini pula yang masih terus dilestarikan di desa-desa di Kecamatan Suruh," lanjutnya.

Dia berharap, konsistensi itu dapat menginspirasi 152 desa dan lima kelurahan lain di Kabupaten Trenggalek. Budaya gotong-royong dinilai banyak manfaat untuk membangun sebuah desa, tandas Syah.

"Saya meyakini budaya gotong-royong yang ada di desa ini bukan merupakan budaya yang dibuat-buat. Salah satunya karena di tengah keterbatasan fiskal mampu berkreasi untuk mengikuti lomba gotong-royong ini," imbuhnya.

Ada beberapa aspek dalam penilaian itu, meliputi aspek agama, kemasyarakatan, sosial hingga lingkungan.

Syah berharap budaya gotong-royong itu terus dilestarikan sehingga dapat menciptakan kebersamaan untuk membangun peradaban yang lebih baik, misalnya dalam memaksimalkan potensi desa. Saling sokong satu dengan yang lainnya menjadi salah satu kunci untuk kemajuan sebuah daerah.

"Bahwa di era ini, budaya gotong-royong sangat dibutuhkan. Terlebih dalam menciptakan kebersamaan antara pemerintah dengan masyarakat," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top