Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Memanas Perang Ini, Tiongkok Siap Ladeni Tantangan Uni Eropa di WTO

Foto : ANTARA/REUTERS/Yves Herman

Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang tiba di markas Dewan Eropa untuk melakukan pertemuan dengan para pemimpin Lembaga Eropa dalam rangka pertemuan puncak Uni Eropa-Tiongkok di Brussels, Belgia, 9/4/2019.

A   A   A   Pengaturan Font

Beijing - Tiongkok siap meladeni tantangan dari Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait dengan perlindungan hak paten.

Tiongkok akan menghadapi tantangan itu sesuai dengan peraturan WTO untuk melindungi hak dan kepentingan Tiongkok, demikian dinyatakan Kementerian Perdagangan Tiongkok (Mofcom), Sabtu.

Mofcom menyatakan kekecewaannya terhadap tantangan Uni Eropa (EU) terhadap Tiongkok di organisasi dunia tersebut.

Tiongkok juga telah diberi tahu tentang permintaan konsultasi EU terkait beberapa tuntutan hukum hak paten terhadap Tiongkok.

"Sangat jelas bahwa Tiongkok terus berupaya meningkatkan legislasi dan penegakan hukum perlindungan kekayaan intelektual sesuai dengan peraturan WTO. Saluran komunikasi antara Tiongkok dan Uni Eropa terkait isu hak kekayaan intelektual terbuka," kata pejabat Mofcom yang bertanggung jawab di bidang perjanjian dan hukum.

Menurut Mofcom, saluran komunikasi tersebut biasa digunakan untuk mengatasi permasalahan dan sengketa perekonomian dan perdagangan di antara anggota WTO.

"Tiongkok selalu menegakkan sistem perdagangan multilateral dan akan menindaklanjutinya sesuai dengan aturan WTO dalam melindungi hak dan kepentingan," tambah Mofcom.

EU mengajukan gugatan terhadap Tiongkok melalui WTO, Jumat (18/2), atas pembatasan perusahaan-perusahaan dari negara-negara Uni Eropa.

Tiongkok dianggap membatasi perusahaan-perusahaan Uni Eropa yang memiliki hak atas teknologi utama, seperti 3G, 4G, dan 5G yang digunakan perusahaan Tiongkok secara ilegal atau tanpa kompensasi yang sesuai.

Bahkan, pemegang hak paten ada yang dikenai denda signifikan di Tiongkok atau dipaksa menerima pembayaran lisensi di bawah harga pasar.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top