Memaknai Sungai sebagai Sumber Kehidupan Masyarakat
Parade perahu di Sungai Cisadane yang turut memeriahkan Festival Cisadane 2017 di Kota Tangerang, Provinsi Banten. Festival Cisadane 2017 ini mengambil tema sentral Memaknai Sungai sebagai Sumber Kehidupan Masyarakat.
Festival Cisadane melibatkan tiga dinas sebagai pelaksana. Dinas Pemuda dan Olah Raga bertugas menyelenggarakan berbagai perlombaan seperti lomba Dayung tingkat lokal hingga internasional, Disbudpar bertanggung jawab atas berbagai kegiatan seni dan kebudayaan serta Kadis Koperasi dan UKM yang menggarap pameran UMKM dengan 124 stan di Jalan Benteng Jaya. pur/R-1
Ingatkan Kearifan Jaga Air
Pada kesempatan yang berbeda, kesenian Legong Lanang yang dipentaskan oleh Sanggar Balerung Mandera Srinetrya Waditra, Desa Peliatan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, dalam ajang Pesta Kesenian Bali ke-39 mengingatkan masyarakat pentingnya kearifan individu menjaga air untuk kehidupan sehari-hari.
"Kami mengemasnya dalam legong berjudul Indra Maya yang menceritakan tentang peperangan Dewa Indra dengan Mayadenawa," kata Pemilik Sanggar Balerung Mandera Srinetrya Waditra, Anak Agung Gde Oka Dalem di sela-sela pementasannya di Taman Budaya, Denpasar.
Ia menambahkan, hingga akhirnya Mayadenawa dapat dibunuh di suatu ladang di dekat Banjar Saraseda, dan darahnya mengalir membentuk sebuah sungai yang disebut Petanu.
Dari kisah tersebut, dikemukakannya, dapat dimaknai bahwa air bisa menjadi bencana jika tidak dijaga secara baik.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya