![Memajukan Bebas Berjualan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpqbc2__resized.jpg)
Memajukan Bebas Berjualan
![Memajukan Bebas Berjualan](https://koran-jakarta.com/images/article/phpqbc2__resized.jpg)
"Reseller Dusdusan tersebar di 420 kabupaten kota. Target saya, tahun ini jumlah reseller mencapai 120 ribu anggota," ujar ayah dua anak ini. Dudusan kini bukan hanya menyediakan produk eksklusif dari plastik yang diproduksei oleh Technoplast saja.
Seiring waktu, mitra perusahaan ini bertambah dengan menawarkan produk kecantikan dan kesehatan melalui kerja sama dengan Green Leaf, Medina, dan Homeco Living. Dengan varian produk dan bertambahnya reseller, membuat pertumbuhan jadi cukup baik juga. "Sekarang penjualan masih meningkat terus. Tahun 2017-2018 kita naik 100 persen.
Tahun 2019 kita targetnya double terus setiap tahun," ujarnya. Pria yang lahir di Jakarta, 1 Januari 1986, mengatakan pada awalnya saat pertama beropersai pada 2015, Dudusan menggunakan konsep business to business (B2B) yang menyasar pasar hotel dan restoran, dengan menawarkan produk peralatan dapur, seperti gelas, mangkok, toples, dan sejenisnya
Namun setelah tidak ada perkembangan dalam pemasaran, akhirnya mengubah strategi menjadi Business to Consumer (B2C), menyasar pasar rumah tangga. Dengan menjaring perempuan dan mahasiswi sebagai reseller paling dominan, Dusdusan menggunakan strategi pengembangan produk, komunitas, dan teknologi.
Caranya dengan menawarkan produk yang eksklusif, pada komunitas yang luas, dengan fitur teknologi canggih dan memudahkan. Dengan teknolog web, model bisnis Dusdusan bukan seperti multilevel marketing, karena tidak ada downline maupun upline. Untuk menjadi member juga cukup dengan biaya 299 ribu rupiah, berlaku satu tahun.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya