Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Memahami Logika Film Horor Indonesia

Foto : istimewa

» Ilustrasi suatu keluarga yang tengah menonton film horor. Film horor Indonesia dalam beberapa tahun belakangan mengalami kemajuan, meski masih menggunakan trik lama.

A   A   A   Pengaturan Font

Kedodoran lantaran Terburu-buru

Film horor lain yang juga sempat membetot perhatian publik, termasuk kritikus film, adalah Parang, Manusia Jadi-jadian. Abdul Rodjak yang tidak hanya bertindak sebagai sutradara saja, melainkan juga sebagai pemain, dan penulis skenario, boleh dibilang sukses dari segi strategi pemasaran film.

Betapa tidak, Parakang yang dirilis pada 18 Mei 2017 sampai hampir sebulan setelah penayangannya, mampu meraup 49.847 penonton. Namun, dari sudut sinematografi dan manajemen produksi bisa dikatakan kedodoran karena riset film yang terburu buru dan beban psikologis Abdul Rodjak, yang mesti berperan sebagai pemain, sutradara, sekaligus penulis skenario. Begitupun Riri Rodjak, punya beban yang sama sebagai pemain yang merangkap produser film. Praktis, mereka mesti menguras perhatiannya untuk beberapa bidang yang memiliki manajemen berbeda.

Lantas, film horor Psikopat, besutan sutradara Ekadi Katili dan Jito Banyu. Dengan tagline Hari kelahiranmu adalah waktu kematianmu, film ini mencoba mengukuhkan esensi film horor yang dibalut dengan cerita pembunuhan. Film yang diproduksi Citra Visual Sinema ini mulai tayang di bioskop 27 Juli 2017. Film ini menceritakan laki-laki psikopat, yang suka membunuh wanita-wanita muda.

"Film ini menghadirkan ketegangan dan suasana mencekam," kata Duke Rachmat, produser film ini.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top