Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Memahami Islam secara Utuh dan Adil

A   A   A   Pengaturan Font

Tapi, cara yang harus dilakukan dengan simpatik dan argumentasi kukuh. "Jangankan penganut Ketuhanan Yang Maha Esa dari orang Yahudi dan Nasrani, yang mempersekutukan Allah pun harus dilindungi," (hlm 67).

Ketiga, kesalahpahaman wanita terhadap posisinya. Sebagai lanjutan dari fenomena jihad, ada satu iming-inging kaum jihadis. Siapa pun wanita yang mau dinikahi mujahid, Allah akan menjadikan bidadari di surga nanti. Jika meninggal dalam keadaan jihad, mereka akan mati syahid.

Di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, kini mulai sering terjadi bom bunuh diri yang dilakukan perempuan. Dalihnya masih saja mereka berpegang teguh kepada dalil-dalil dan hadis tentang jihad atau peperangan yang sama sekali tidak relevan dengan kondisi sekarang. Mereka melakukan bom bunuh diri sekaligus membunuh orang-orang yang tidak bersalah.

"Bukankah Allah justru mengizinkan jihad, antara lain untuk memelihara tegaknya gereja-gereja, biarabiara, sinagoga-sinagoga, dan masjid sebagaimana ditegaskan dalam surat Al Haj (22): 40?" (hlm 332).

Buku ini mengajak kita untuk senantiasa memahami Islam secara utuh dan adil. Utuh berarti memahami sebanyak mungkin keilmuan dan literasi-literasi keislaman agar tidak terjadi kedangkalan dalam menafsirkan dasar-dasar Islam. Adil yang berarti senantiasa membuka diri terhadap perbedaanperbedaan pandangan ataupun kepercayaan. Diresensi Faqih Mansyur Hidayat, Mahasiswa IAIN Kudus
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top