Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Melindungi Keanekaragaman Hayati

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menghadirkan kembali mamut yang sudah punah pada 10.000 tahun menjadi misi perusahaan Colossal. Melihat kembali makhluk yang telah punah dengan teknologi pengeditan genom Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats (CRISPR), memang sebuah keseruan tersendiri.
Namun perusahaan biosains itu berjanji tidak akan membangun Jurassic Park seperti pada film fiksi ilmiah yang menghadirkan banyak pengunjung berbayar.
"Fokus kami saat ini adalah pelestarian spesies dan perlindungan keanekaragaman hayati, bukan menempatkan mereka di kebun binatang," kata co-founder dan chief executive Colossal, Ben Lamm, seperti dikutip dari CNet.
Lamm menjelaskan menciptakan kembali spesies mamut berbulu sekaligus membantu dalam pelestarian warisan genetik gajah Asia yang kini terancam punah. Kandidat spesies lain yang ingin diciptakan kembali Colossal adalah badak berbulu yang telah punah, kerabat dari badak Sumatera yang dalam kondisi terancam keberadaannya.
Meskipun Colossal tidak berencana untuk membangun destinasi wisata, namun telah memiliki situs untuk melepas-liarkan kembali (rewilding) mamut berbulu. Situs dengan luas 60 mil persegi atau 155 kilometer persegi di Russia utara.
Di tempat menurut peneliti Russia Sergey Zimov dan Nikita Zimov sebagai periode geologis yang berakhir pada zaman es terakhir.
Di tempat tersebut kedua peneliti menguji teori mereka tentang efek ekologi dan iklim dan mencoba untuk menghidupkan kembali. Keduanya menciptakan Taman Pleistosen (Pleistocene Park) di cagar alam di Sungai Kolyma di selatan Chersky di timur laut Siberia dengan menciptakan kembali padang rumput stepa subarktik utara, sama seperti ekosistem yang berkembang di daerah tersebut selama periode glasial terakhir.
Salah satu ide Zimov adalah menghidupkan kembali mamut berbulu yang menginjak-injak salju dan merobohkan pohon. Aktivitas itu pada gilirannya akan memulihkan padang rumput yang memantulkan lebih banyak sinar matahari.
Sinar yang terpantul membuat tanah tetap beku tidak tidak akan melepaskan simpanan karbon dioksida dan gas rumah kaca metana seperti saat ini. Diperkirakan 260 miliar hingga 300 miliar metrik ton karbon dilepaskan dari pencairan permafrost pada 2.300. Hal ini akan memperburuk cuaca ekstrem dan masalah lain yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Langkah Colossal dalam menghadirkan spesies yang telah punah dengan cara de-extinction (menghidupkan kembali dari kepunahan), diharapkan memberi dampak positif bagi lingkungan. Apalagi akibat ulah manusia telah secara dramatis mengubah planet ini, mengancam kepunahan 1 juta spesies menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Colossal berharap kreasinya akan meningkatkan perhatian terhadap keruntuhan keanekaragaman hayati. Dan itu juga berencana untuk membuat deskripsi genetik terperinci dari banyak spesies yang terancam punah.
"Jadi kami memiliki resepnya jika spesies itu punah," pungkas Lamm. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top