Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 25 Feb 2025, 23:13 WIB

BKSDA Bali Lepas Liarkan Lima Ekor Penyu Sisik di Nusa Penida 

Foto: Antara

Denpasar - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali bersama Kelompok Pelestari Penyu (KPP) Bulih Bali Nusa Penida melepasliarkan lima ekor penyu sisik (Eretmochelys imbricata) di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Selasa.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari usaha penyelamatan satwa liar dilindungi Undang-Undang.

Kepala BKSDA Bali Ratna Hendratmoko dalam keterangannya di Denpasar, Selasa, menyampaikan pelepasliaran penyu bukan hanya tentang satu individu, melainkan tentang kolaborasi berbagai pihak yang peduli untuk menjaga keseimbangan alam.

1740498898_e553320ba6d62959341a.jpg

"Melalui kerja sama yang solid, kita bisa memberikan harapan baru bagi penyu, melestarikan mereka untuk generasi mendatang," katanya.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya konservasi satwa dan pemulihan populasi penyu di alam liar.

Lima ekor penyu sisik yang dilepasliarkan merupakan satwa hasil penyelamatan yang dilakukan oleh KPP Bulih Bali Nusa Penida dan telah menjalani proses rehabilitasi, guna memastikan kondisinya kembali sehat dan siap dilepaskan kembali ke alam.

Melalui kegiatan pelepasliaran satwa dimaksud, kata Ratna, diharapkan dapat menguatkan dan meningkatkan populasinya di alam, serta memotivasi seluruh penggiat konservasi untuk terus bekerja sama dalam mewujudkan “Living In Harmony with Nature”.

BKSDA Bali juga menegaskan pentingnya menjaga habitat alami penyu agar tetap lestari. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tidak menangkap, memperdagangkan, atau memelihara satwa liar yang dilindungi tanpa izin, karena tindakan tersebut melanggar undang-undang dan dapat berdampak negatif terhadap kelestarian spesies.

Balai KSDA Bali juga berharap kegiatan pelepasliaran satwa jenis penyu sisik ini dapat menjadi salah satu bentuk implementasi dari ajaran Tri Hita Karana yaitu menjaga hubungan keseimbangan antara manusia dengan alam.

Selain itu, semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi kelangsungan konservasi satwa liar di Provinsi Bali.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Ones

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.