Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Melihat Tom, "sang Penguasa" Camp Leakey

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Memberi makan dan mengamati orang utan di Camp Leakey, Camp Pondok Tanggui, dan Camp Tanjung Harapan, merupakan atraksi utama bagi para wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Tanjung Puting

Balai Taman Nasional Tanjung Puting yang merupakan pengelola Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) sejauh ini baru menawarkan 3 tempat untuk dikunjungi wisatawan seperti Camp Leakey, Camp Pondok Tanggui, dan Camp Tanjung Harapan, dengan sistem pembatasan kuota. Ketiganya adalah lokasi konservasi orang utan yang dibuka untuk umum.

Camp Leakey merupakan pusat konservasi dan rehabilitas orang utan pertama di Indonesia sekaligus yang terbesar di dunia. Dibangun pada 1971 oleh Dr Biruté Galdikas, peneliti orang utan dari Universitas Columbia, Los Angeles, Camp Leakey menjadi tempat rehabilitasi orang utan untuk dilepasliarkan setelah diselamatkan dari perburuan liar.

Nama pusat rehabilitasi Camp Leakey diambil dari nama Louis Leakey, seorang antropolog dan arkeolog Inggris kelahiran Kenya. Ia dikenal karena meneliti tentang asal mula manusia, terutama pembuktiannya akan teori Darwin tentang Afrika sebagai tempat cikal bakal manusia.

Untuk sampai Camp Leakey perlu melakukantrekkingsejauh 1 kilometer dari dermaga di Sungai Sekonyer menuju Pusat Informasi. Dari sini pengunjung dapat melihat data penghuni rimba di TNTP. Di sini dapat dilihat juga atraksi pemberian makan orang utan yang dilakukan pada pukul 14:00 WIB setiap harinya.

Orang utan akan dengan sigap mengambil makanan berupa buah-buahan segar, seperti rambutan, pisang, dan lainnya di atas papan yang dibuat dari kayu ulin. Pengunjung bebas memotret hewan-hewan dilindungi, namun dilarang mendekat apalagi menyentuh.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top