Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Festival Ibu Hebat 2018

Melihat Sisi Lain Kekuatan Ibu

Foto : dok. Festival ibu hebat 2018
A   A   A   Pengaturan Font

Ibu hebat adalah perempuan yang tak pernah berhenti berusaha bagi keluarga maupun lingkungannya.

Pertanyaan pertama yang muncul adalah, siapakah ibu hebat itu? Semua ibu pasti hebat. Bahkan semua perempuan, semua memiliki sisi istimewa masing-masing. Saat ini perempuan telah banyak aktif dan mengambil peran yang strategis dalam setiap kegiatan pembangunan di segala bidang. Tetapi perempuan juga masih menghadapi berbagai kendala dari sisi sosial, budaya, ekonomi, maupun politik.

Perempuan butuh wadah untuk berbagi apa saja yang sudah mereka lakukan dan hasilkan. Adanya Festival Ibu Hebat (FIH) 2018 dalam rangka memperingati Hari Ibu, 22 Desember.

Mereka meyakinkan kaum ibu bukan kalangan yang bisa diombang-ambingkan situasi. Dipermainkan dengan janji palsu. Kaum ibu adalah pendidik generasi mendatang. Di tangan mereka akan tercipta generasi kreatif, mandiri, dan berprestasi.

Kemudian ketika bangsa Indonesia sedang bergiat mengangkat kualitas kehidupan masyarakat, perempuan berada di garda depan dengan meningkatkan daya usaha. Sudah ada yang memulai, ada juga yang masih ragu, bahkan banyak yang belum tahu bagaimana mengawali.

Even FIH ini merupakan ruang untuk para ibu yang masih 'galau' mengawali usaha, di forum tersebut para ibu bisa menggali ilmu dengan perwakilan Bank BRI, Rofikoh Rokhim, yang berbicara mengenai bagaimana ibu-ibu dengan usahanya bisa menghidupi keluarga, perwakilan Womenwill Google, Delliyana Oktaviani, yang berbicara mengenai inisiatif Google membuat pelatihan digital, dan penyanyi Chicha Koeswoyo yang mengiringi alat musik kolintang.

Kemudian di acara talkshow ada Co-Founder Duanyam, Hana Keraf, yang bercerita bagaimana hidup dari keluarga penganyam. Ada pula penemu barang unik yang dibuat dari sampah plastik dengan merek KresKros, Deasy Estarina.

Tak hanya ibu hebat, ada pula artis dan bintang film, Dimas Beck, yang bercerita tentang usaha cateringnya dan sang ibu yang bekerja. Di talkshow tersebut ia berbagi bagaimana ia berjuang karena ibunya single mother untuk mendapatkan uang dengan berbagai usaha.

Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Informasi Komunikasi Perekonomian Maritim Kominfo, Septriana Tangkary, mengatakan pengguna internet cukup besar juga berasal dari ibu-ibu. Media sosial ini sangat mudah karena selama ini semua dilakukan dengan sangat mudah dan diharapkan untuk ibu-ibu memanfaatkan hal tersebut dengan mengembangkan usahanya. ang/R-1

Bukan Sekadar Primordial

Pada kesempatan yang sama, penggagas komunitas Kebaya, Kopi dan Buku (KKB), Kristin Samah mengatakan ia merasa senang bisa memberi banyak inspirasi bagi ibu yang hadir.

"Sekarang bersyukur acara ini berhasil dan yang daftar kalau dilihat dari ruangan hampir penuh. Semua memperoleh apa yang kita persiapkan karena narasumber yang hadir bagus-bagus bagi ibu yang memulai dunia usaha," ujar Kristin.

Even FIH ini merupakan tahun kedua. Hari ibu dipilih karena kita mau mengingatkan pada perempuan- perempuan Indonesia bahwa hari ibu bukan sekadar 22 Desember saja.

Di indonesia ini, diskriminasi masih dirasakan perempuan. Terpampang nyata bahwa banyak peraturan perundangan masih diskriminatif terhadap perempuan. Lantas di berbagai bidang, perempuan juga masih terpinggirkan. Kristin berharap momentum hari ibu itu bukan sekadar primordial, tapi benar-benar momentum yang mampu memperjuangkan banyak hal.

Ke depan, komunitas KKB ingin mengajak perempuan Indonesia, paling tidak lingkungan dan dirinya sendiri untuk mulai berpikir bagaimana menjadi ibu bangsa yang lebih baik.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara FIH 2018, Emmy Kuswandari mengatakan bekerja membuatnya semakin bergairah karena ada dorongan di dalamnya.

"Bekerja buat saya adalah gairah. Jadi ada passion di setiap yang saya kerjakan. Saya selalu berusaha menjaga state of mind "bergembira" meski sedang hectic pekerjaan. Ini tidak mudah, tetapi dengan selalu mengupayakan mindset kita terjaga, dinamika apapun yang kita lalui dalam pekerjaan akan menyenangkan. Hampir semuanya berkesan," ujar Emmy.

Menurutnya, perempuan itu sekolah pertama untuk anak-anaknya kelak. Harus cerdas, mau belajar, bijak dan mandiri.

Di akhir acara, komunitas KKB yang diwakili Plt. Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Ghafur Akbar Dahrmaputra, memberikan penghargaan bagi para ibu terkait usaha-usahanya melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). ang/R-1

Kontribusi Besar di Indonesia

Peran perempuan di berbagai bidang seperti UMKM, pendidikan, hingga pemerintahan sangat tinggi. Terbukti, kaum ibu menjadi pendidik generasi, sebab di tangan mereka akan tercipta generasi kreatif, mandiri, dan berprestasi.

"Pemberdayaan perempuan harus terus ditingkatkan karena mereka mempunyai potensi yang sangat besar. Bahkan, saat ini terdapat delapan menteri (perempuan) di dalam pemerintahan Joko Widodo," ujar Ghafur, di Creative Space SMESCO Jakarta.

Selain itu, Rofikoh Rokhim mengatakan kontribusi perempuan dalam bidang kewirausahaan telah mencapai hampir 10 persen atau sekitar 100 miliar dollar AS dari total PDB Indonesia yakni 1 triliun dollar AS.

"Jadi jangan pernah menafikan atau mengecilkan usaha perempuan atau ibu-ibu sekalian," katanya.

Dia mengimbau para perempuan untuk tidak rendah diri bila usahanya dianggap kecil atau dipandang sebelah mata. Sajian data tersebut diharapkannya memacu semangat para perempuan, khususnya kepada para pengunjung FIH 2018, untuk mulai berbisnis dan terus mengembangkannya.

Sebanyak 500 peserta berpakaian adat dari seluruh Indonesia turut serta merayakan kehebatan perempuan Indonesia dari beragam latar belakang budaya dan profesi ini. Kombinasi kebaya dan kain tradisional seperti lurik, batik dan tenun menjadi latar acara yang menarik.

"Kami siapkan 500 partisipan, pada awal pendaftaran dalam hitungan jam sudah penuh para pendaftar, sampai tidak bisa terima lagi. Acara ini mendapatkan reaksi positif dari komunitas perempuan, yang dengan syarat memakai pakaian nasional. Ada dari Aceh, sampai Papua, ada keberagaman di sini," ujar Emmy.

Even FIH selanjutnya akan menggelar workshop lanjutan yang diselenggarakan mulai Februari 2019. Kegiatan ini didukung Kemenko PMK, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kemenkominfo, SMESCO PNM Madani, Tempo Institute, serta Yayasan Kebun Raya Indonesia, Koran Jakarta, dan RRI Pro 3. ang/R-1

Komentar

Komentar
()

Top