Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 01 Jul 2017, 05:30 WIB

Melepas Penat di Masjid Kapal Nabi Nuh

WISATA RELIGI - Suasana Masjid Kapal Nabi Nuh di Jalan Kyai Padak RT 5/RW 5, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (30/6). Selama libur Lebaran, Masjid Kapal ramai dipadati pengunjung dan pemudik yang ingin melihat langsung keunikan Masjid tersebut.

Foto: Koran Jakarta /Henri Pelupessy

Sambil menikmati arus balik Lebaran yang padat, pemudik banyak yang memilih menepi sejenak dan mampir melihat langsung kemegahan Masjid As Safinatun Najah atau yang biasa disebut dengan nama Masjid Kapal di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Masjid yang tidak jauh dari jalan utama Krapyak,Semarang ini, menjadi destinasi religius karena keunikan dan kemegahan bangunannya,sehingga banyak dikunjungi wisatawan, terlebih linbur lebaran tahun ini.

Disebutnya Masjid "Kapal Nabi Nuh" karena bentuknya seperti kapal. Persisnya menggambarkan kapal Nabi Nuh yang menyelamatkan umatnya saat negerinya diterjang banjir bandang. Masjid unik ini berada di kampung pinggiran Semarang wilayah Barat, tepatnya di Jalan Kyai Padak RT 5/RW 5, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Lokasinya sekitar 15 kilometer dari Bandara Internasioanl Ahmad Yani. Berdiri di pinggiran kota dan dekat hutan, seorang kyai bernama Achmad membangun masjid unik ini seluas 2.500 meter persegi. Bentuknya mirip kapal memanjang berlantai tiga, dengan panjang 50 meter, lebar 17 meter, dan tinggi 14 meter.

Seperti layaknya sebuah kapal, masjid ini juga memiliki bagian seperti buritan dan haluan.Kedepan bangunan kapal nantinya memiliki enam pintu utama di samping kanan dan kiri, serta dan memiliki 74 jendela berbentuk bulat. Tidak tanggung-tanggung biaya untuk membangun Masjid tersebut mencapi 5,5 miliar rupiah.

Dibangun berlantai tiga, lantai pertama berupa ruang pertemuan, lantai dua untuk masjid, dan lantai tiga untuk aktivitas mengajar dan balai kerja. Nantinya juga akan dilengkapi klinik dan asrama putri. Selama libur Lebaran, Masjid Kapal ramai dipadati pengunjung. Seperti pengunjung dari Pekalongan Afrianto (45) ini misalnya, mengungkapkan kekagumannya atas kemegahan Masjid Kapal yang dibangun dengan tulus dan ikhlas oleh Kyai Ahmad.

Dia rela berdesak-desakan karena sudah tekadnya untuk melihat langsung Masjid yang banyak diperbincangkan banyak orang. Bahkan tidak hanya dirinya, bersama keluarga besarnya turut melihat Masjid Kapal yang unik dan megah tersebut. Megah dan Unik Sementara itu, Pemudik asal Jakarta Dewi (36) mengatakan, saya mengetahui keberadaan Masjdi Kapal dari saudaranya yang ada di Semarang.

Ia tidak menyangka, jika Masjid ini memang megah dan unik. "Masjid ini unik,lokasinya juga di tengah hutan dan sawah, jadi seolah ada masjid kapal Nabi Nuh yang terdampar," katanya. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya baru-baru ini mendorong warga yang telah mengunjungi dan memotret masjid tersebut, untuk mengunggah foto-fotonya ke media sosial. Hal ini untuk memviralkan objek wisata baru tersebut agar semakin dikenal masyarakat. henri pelupessy/E-9

Redaktur: Vitto Budi

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.