Melancong ke Tiongkok Harus Tes Usap Anal
tes anal
Foto: ISTIMEWABEIJING - Wisatawan yang akan berkunjung ke beberapa kota Tiongkok diminta melakukan tes usap anal untuk Covid-19. Hal ini memicu protes dari negara lain. Beberapa dokter Tiongkok mengatakan tes anal dilakukan untuk menangkap pembawa virus korona yang mungkin tidak menunjukkan gejala atau yang mengembangkan gejala ringan tetapi pulih dengan cepat.
Menurut mereka, virus korona dapat dideteksi dalam tinja lebih lama daripada di hidung dan tenggorokan. "Beberapa pasien tanpa gejala atau mereka dengan gejala ringan pulih dengan cepat dari Covid-19, dan mungkin tes tenggorokan tidak akan efektif untuk orang-orang ini," kata dokter penyakit menular, Li Tongzeng.
Menurut dia, para peneliti mengungkapkan pada beberapa orang yang terinfeksi, durasi waktu hasil nukleat positif bertahan lebih lama pada tinja dan tes usap anal mereka dibandingkan pada saluran pernapasan bagian atas. "Oleh karena itu, menambahkan tes usap anal dapat meningkatkan tingkat deteksi positif dari yang terinfeksi," kata dia.
Beberapa warga negara Tiongkok juga diharuskan melakukan tes usap ini. Pada Januari lalu, lebih dari 1.000 siswa dan guru di sebuah distrik sekolah di Beijing dites baik itu di anal maupun hidung.
Pemberlakuan tes anal pada akhirnya memicu protes. Pejabat di Jepang pekan ini mengeluh karena warga negaranya yang tiba di Tiongkok menjalani tes anal mengalami sakit psikologis hebat.
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Tindak Tegas, Polda Sumut Sita 55,95 Kg Sabu-sabu
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras
- Jaga Wibawa Institusi, Pimpinan Harus Buka Borok Birokrat yang Korup
- Harris-Trump Terus Kampanye saat 75 Juta Warga Telah Mencoblos
- Dokter Spesialis Ini Ingatkan Aktivitas dan Latihan Fisik Rutin Bisa Kurangi Risiko Stroke