Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Media Tiongkok Sebut Amerika Mengipasi Api Perang Rusia-Ukraina

Foto : Global Times/AFP

Tangkapan layar diambil dari video yang dirilis pada 8 Oktober 2022 menunjukkan asap hitam tebal membubung dari api yang berkobar di jembatan yang menghubungkan daratan Rusia dan Semenanjung Krimea.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Media Amerika, Newsweek mengatakan, media milik pemerintah Tiongkok, the Global Times, mengkritik AS telah mengipas-ngipasi perang yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

Global Times menerbitkan editorial berjudul "Konflik Rusia-Ukraina makin spiral karena AS mengipas-ngipasi." Editorial tersebut mengkritik dan mempertanyakan pernyataan Presiden Joe Biden tentang "Armageddon".

"Konfllik itu sendiri tampaknya telah keluar dari tong bubuk mesiu dan menjadi reaktor nuklir, dikarenakan kekuatan-kekuatan yang telah mengipasi-ngipasi api perang. Di antaranya retorika radikal Presiden AS Joe Biden yang menyebut ancaman Armageddon," tulis Global Times. "Para pengamat kemudian memperdebatkan apakah Biden bingung, sembrono, atau sengaja."

Editorial Global Times terbit ketika Tiongkok terus berusaha menjaga peran netralnya dalam perang yang sedang terjadi antara Rusia dan Ukraina, juga mengkritik AS dan negara-negara Barat yang terlibat dalam NATO.

Sebelum Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari, pemimpin Kremlin itu bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping, keduanya membahas hubungan "tanpa batas".

Namun, sejak perang Rusia-Ukraina dimulai, Tiongkok terus menyerukan perdamaian di antara kedua negara. Di saat yang sama, Tiongkok juga mengkritik AS. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengatakan pada April, AS dan NATO adalah biang kerok dan penghasut utama krisis Ukraina."

Sebagai balasannya, AS dan NATO menyerukan Tiongkok untuk mengambil sikap konkret melawan Rusia.

Komentar-komentar Biden yang disebut dalam editorial Global Times keluar ketika ia bicara tentang kemungkinan penggunaan senjata nuklir oleh Putin.

"(Putin) tidak bercanda ketika ia bicara tentang potensi penggunaan senjata taktis nuklir atau senjata kimia dan biologis," kata Biden. "Saya pikir tidak ada hal lain seperti kemampuan menggunakan senjata nuklir dengan mudah dan tidak mengakhirinya dengan Armageddon."

Elizabeth Wishnick, ilmuwan senior pada lembaga non-profit CNA yang sebelumnya berbicara kepada Newsweek tentang media Tiongkok dan respons mereka terhadap perang yang sedang berlangsung antara Rusia-Ukraina, mengatakan, "Media resmi PRT memotret perang di Ukraina sebagai dihasut oleh AS dan NATO."

Pada April, Wishnick juga mengatakan, ia tidak melihat hubungan Tiongkok dengan Rusia berubah "secara fundamental".

"Saya pikir hubungan belum berubah secara fundamental sejak invasi namun secara pasti hal ini menempatkan Tiongkok pada dilemma dalam hal bagaimana negara ini menjelaskan posisi kebijakan lauar negerinya karena telah memiliki posisi yang alama melawan ancaman atas kedaulatan dan integritas teritorial karena persoalan Taiwan," kata Wishnick kepada Newsweek.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top