Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Mayoritas Dukung Rusia, Dubes Ukraina Ingin Publik Indonesia Tahu yang Terjadi di Negaranya Lewat Kasus Jatuhnya Pesawat Malaysia

Foto : VOA/Reuters

Penyelidik kecelakaan udara Malaysia memeriksa lokasi jatuhnya Malaysia Airlines Penerbangan MH17, dekat desa Hrabove (Grabovo) di wilayah Donetsk, Ukraina, 22 Juli 2014.

A   A   A   Pengaturan Font

"Sampai sekarang, seperti tradisi yang mereka miliki, Federasi Rusia tidak pernah meminta maaf kepada siapa pun. Kepada negara manapun di dunia, yang warganya terbunuh dalam tindakan teroris ini. Mereka tidak meminta maaf sampai sekarang," ujarnya.

Dalam penerbangan itu, lanjut Hamianin, ada lebih dari 200 orang penumpang yang meninggal, termasuk 12 orang dari Indonesia dan bayi. Pengadilan internasional telah memutuskan siapa yang bertanggung jawab langsung dan tidak langsung atas tragedi yang mengakibatkan meninggalnya 298 orang ini.

"Sampai sekarang, seperti tradisi yang mereka miliki, Federasi Rusia tidak pernah meminta maaf kepada siapa pun. Kepada negara manapun di dunia, yang warganya terbunuh dalam tindakan teroris ini. Mereka tidak meminta maaf sampai sekarang," ujarnya.

Belanda dan Australia, dua negara yang warganya paling banyak meninggal pada jatuhnya MH17, melakukan investigasi atas peristiwa ini. Pada 2018, tim mengumumkan empat nama yang diduga bertanggung jawab, yaitu Igor Girkin, Sergei Dubinsky, Oleg Pulatov, dan Leonid Kharchenko. Keempatnya adalah pelaku pemindahan rudal ke Ukraina Timur dan pihak yang melakukan penembakan ke MH17. Tidak lama setelah jatuhnya MH17, milisi yang didukung Rusia memang menyatakan berhasil menembak pesawat Antonov, yang diduga milik Ukraina.

Pada 15 Maret 2022 lalu, Belanda dan Australia mengumumkan upaya hukum mereka terhadap Rusia ke Organisasi Penerbangan Sipil Internasional
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top