Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Industri Keuangan Nonbank l Penetrasi Asuransi di RI Tertinggal dari Beberapa Negara Tetangga

Mayoritas Asing Minati Asuransi

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Investor asing melihat potensi perkembangan asuransi di Indonesia sangat besar, tetapi pemanfaatan belum optimal.

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih berkutat di kisaran 2-3 persen atau tertinggal dibanding dengan penetrasi asuransi di beberapa negara tetangga yang sudah berada di kisaran 6-7 persen. Rendahnya penetrasi tersebut menjadi salah satu daya tarik bagi investor asing untuk masuk ke bisnis asuransi dalam negeri.

"Potensinya masih besar untuk dikembangkan. Sekarang ini kami banyak menerima permohonan izin asuransi baru dan uniknya sebagian besar justru bukan lokal," kata Direktur Pengawas Asuransi OJK, Ahmad Nasrullah, saat berbicara dalam seminar bertajuk Prospek Bisnis IKNB 2019, di Jakarta, Selasa (12/3).

Baca Juga :
Pulihkan Usaha

Menurut Nasrullah, otoritas berupaya memberi prioritas kepada investor lokal, jika ingin masuk ke bisnis asuransi, sehingga pihaknya belum mengabulkan banyak permohonan dari investor asing. Dalam pemaparannya, dia menyampaikan penerimaan premi bruto industri asuransi per Desember 2018 mencapai 448,67 triliun rupiah atau meningkat 10,05 persen dibanding tahun 2017 sebesar 407,71 triliun rupiah.

Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan rata-rata premi bruto adalah sekitar 19,5 persen, namun tahun lalu, penerimaan premi hanya tumbuh 9 persen. "Performa pada 2018, ada penurunan dari sisi penerimaan premi umum. Mungkin tidak terlalu signifikan tapi buat kami jadi sinyal serius bagaimana meningkatkan performa di tahun-tahun mendatang," kata Nasrullah.

Pelambatan kinerja juga dipengaruhi goncangan ekonomi global pada ekonomi nasional. Tahun ini, pihaknya optimistis masih ada peluang bertumbuh di tahun ini. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Otoritas menargetkan industri asuransi tahun ini bertumbuh 12 persen-15 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top